Hai Neptunus....How’s life...? Wet I guess :p
I’m “dry” here.... :( ...yaaahhh...you know what I mean....
But...life must go on.... with or without....
Heii...aku ada satu cerita baru untukmu...?
Semalam aku mendapat pelajaran dari benang yang ruwet.
Kost-kostan sepi Nus...setelah Hitam Putih semua masuk kamar. Aku pun demikian, tetapi aku tidak tidur. Aku mengerjakan pekerjaanku mengisi waktu luang, membuat gantungan kunci dari kain flanel. Aku mulai mengguntingi semua pola yang lumayan banyak. Akhirnya selesai juga proses pengguntingan pola tersebut. Dan kulanjutkan dengan menjahit. Sebenarnya saat itu kondisiku sudah sangat capek dan mengantuk, dan mata sudah payah dan perih rasanya tetapi aku memaksakan diri untuk menyelesaikan menjahit satu pola.
Semalam aku mendapat pelajaran dari benang yang ruwet.
Kost-kostan sepi Nus...setelah Hitam Putih semua masuk kamar. Aku pun demikian, tetapi aku tidak tidur. Aku mengerjakan pekerjaanku mengisi waktu luang, membuat gantungan kunci dari kain flanel. Aku mulai mengguntingi semua pola yang lumayan banyak. Akhirnya selesai juga proses pengguntingan pola tersebut. Dan kulanjutkan dengan menjahit. Sebenarnya saat itu kondisiku sudah sangat capek dan mengantuk, dan mata sudah payah dan perih rasanya tetapi aku memaksakan diri untuk menyelesaikan menjahit satu pola.
Akibatnya aku tidak konsentrasi dalam menjahit dan ditengah
jalan benangnya menjadi ruwet. Aaarrrghhhh.....aku jengkel sekali Nus...
pelan-pelan kucoba telusur dimana simpul keruwetannya tetapi tidak ketemu, aku
semakin jengkel dan aku mulai asal saja menarik-narik benang-benang itu,
bukannya keruwetannya terurai karena terburu-buru ingin menyudahi pekerjaan
tapi malah semakin kencang simpul yang terbentuk. Dan aku sampai pada puncak
kejengkelanku, aku tarik salah satu benangnya kuat-kuat berharap simpulnya akan
terurai sehingga benang ruwet itu bisa
kembali lagi seperti semula, bukannya terurai benangnya malah putus.
Aaaarrrrgggghhhhhh.........akupun terdiam Nus, lalu menghampiri jendela melihat
ke langit gelap mencoba mengurai
kekesalanku. Dan aku tersadar akan suatu hal. Apa yang baru saja kualami itu
juga sering terjadi dalam hidup ini.
Kami manusia memang terkadang memaksakan melakukan suatu hal padahal
situasi kondisi baik didalam dirinya sendiri maupun di lingkungan tidak
memungkinkan, akibatnya terjadilah keruwetan/masalah seperti benang jahit itu.
Keruwetan yang sebenarnya tidak perlu terjadi jika manusia sedikit saja
bersabar menunggu waktu yang tepat. Dan parahnya lagi keruwetan yang terjadi
akibat kesalahan sendiri itu seringkali dicarikan kambing hitam dengan
menyalahkan keadaan atau bahkan orang lain.
Dan sama dengan yang terjadi padaku semalam Nus, kami biasanya mencoba
mengurai keruwetan tersebut pelan-pelan, tetapi setelah kami tidak juga bisa
mengurainya kami akan menjadi jengkel dan mulai ajian asal-asalan dilancarkan,
yang tentu saja semakin memperparah keruwetan/masalah, bahkan menambah masalah
baru [biasanya], dan puncaknya sama dengan yang terjadi dengan benang jahitku
yang putus, masalah menjadi besar dan butuh pemecahan yang tidak semudah
seandainya mau bersabar untuk “cooling down” menunggu waktu yang tepat,
kemudian baru mengurainya.
Dari peristiwa semalam aku belajar Nus, belajar untuk
bersabar, untuk tidak memaksakan diri untuk suatu hal jika memang situasi dan
kondisi tidak memungkinkan. Untuk suatu hasil yang sempurna diperlukan
perencanaan yang matang, kondisi yang baik, semangat saja ternyata tidak cukup
Nus.
Yah...itulah kami manusia Nus, kami sering melakukan kesalahan, tetapi kami istimewa Nus, Tuhan memperlengkapi kami manusia dengan akal budi dan kemampuan untuk belajar, belajar dari kesalahan yang kami buat atau belajar dari kesalahan orang lain. Sehingga kami menjadi manusia yang lebih baik lagi. Terpujilah tuhan kami Nus...Terpujilah Dia...
Yah...itulah kami manusia Nus, kami sering melakukan kesalahan, tetapi kami istimewa Nus, Tuhan memperlengkapi kami manusia dengan akal budi dan kemampuan untuk belajar, belajar dari kesalahan yang kami buat atau belajar dari kesalahan orang lain. Sehingga kami menjadi manusia yang lebih baik lagi. Terpujilah tuhan kami Nus...Terpujilah Dia...
Itu ceritaku Nus, sampai jumpa di cerita yang lain ya....
Aku.