Saya mulai terbiasa pergi tidur cepat belakangan ini, kecuali kalau ada film menarik seperti Armageddon beberapa waktu yang lalu, dan kebiasaan ini juga mengubah kebiasaan terjaga saya menjadi lebih pagi, meskipun saya tidak langsung bangun tetapi menghabiskan waktu dengan bermalas-malasan di tempat tidur, karena saya tidak tahu mau melakukan apa sepagi itu. Tapi kebiasaan baru saya ini, memang membawa perubahan juga dalam diri saya, saya merasa lebih sehat dan fresh, mood juga menjadi lebih baik. Terkadang memang ada orang yang harus jatuh dulu dan merasa sakit baru berjalan hati-hati. Saya mungkin satu diantaranya, untuk bisa lebih menghargai arti kesehatan, saya harus membuang-buang uang dulu untuk kemudian sadar untuk menjaga kesehatan. Benar juga kata iklan itu, kotor itu baik sama seperti jatuh itu baik.
Karena bangun lebih pagi, saya pun bisa lebih bersantai dengan waktu yang panjang dalam melaksanakan rutinitas pagi. Berita gossip pagi ini, diantaranya berita Ayu Dewi yang berulang tahun, dirayakan di acaranya di sebuah stasiun televise dan ditengah keluarga suaminya. Ia terlihat bahagia sekali sekarang, bersama suaminya yang mencintainya dan keluarganya. Rasanya belum hilang dari ingatan tragedy menjelang pernikahannya, saya tidak bisa membayangkan perasaannya, pernikahan yang tinggal menghitung hari dibatalkan secara sepihak. Tapi sekali lagi, rencana Tuhan tidak pernah kita tahu, dia bahagia sekarang, seorang teman saya berkata, kalau Ayu Dewi tahu rencana Tuhan seperti ini, pasti dia tidak akan nangis-nangis ya kemarin itu…. Saya hanya mengiyakan, dalam hati berkata…Tuhan mbok kasih tahu tho… rencanaMu buat hidup saya,…supaya saya tidak hopeless sekarang…aahhh…
Kantor pagi ini, selalu terasa beda setiap hari Sabtu, lebih santai. Seorang partner kerja di kantor pusat menelphone, setelah beberapa hari tidak masuk kerja karena sakit. Saya menggodainya, dengan mengulang kalimatnya kepada saya sewaktu saya masuk pertama setelah sakit :”…makane mas…ojo ngoyo…ojo kakean pikiran, santai wae…digawe penak…..” Dia tertawa mendengarnya, “……mbales…”
Terkadang menasihati orang lain itu begitu mudah memang, tapi seringkali kita sendiri melakukan hal yang sama tanpa sadar atau mungkin dengan sadar. Saya seringkali seperti itu, mensupport orang lain demikian menggebu-gebu, tapi ketika diri sendiri down…..entah kemana perginya pemikiran2 positif yang selama ini saya pakai untuk menguatkan orang lain. Tapi, bagaimanapun saling menasihati, menguatkan, mengingatkan tetap harus dilakukan meski terkadang kita sendiri tidak konsisten dengan diri sendiri. Karena itulah gunanya orang lain bagi diri kita karena terkadang kita tidak bisa menolong diri sendiri. Dan sebaliknya juga demikian gunanya kita bagi orang lain. Karena kita diciptakan dengan telinga untuk mendengarkan keluhan orang lain, bahu untuk tempat bersandar orang lain, dengan kedua tangan untuk membantu orang lain bangun, menggengamnya erat dan mengajaknya kembali berlari. Have a nice share….
No comments:
Post a Comment