Friday, October 19, 2012

selamat ulang tahun tuan...


Gerimis diluar sana membawa hawa dingin yang gigil, lagu Slank, Anyer 10 maret semakin menambah suasana menjadi sangat “dingin”. Sebenarnya aku tidak ingin menuliskan tulisan ini, selain “berbahaya” , beberapa dari mereka yang katanya sih bijak berkata, tidak baik berkutat dengan masalalu, disamping juga aku yakin sekali engkau tidak akan mungkin membacanya. Duniamu nyata, tidak tersentuh social media, dunia “sing ra cetho” begitu kata mu dulu, entah apa maksudmu aku terlalu males untuk mendebatnya, karena aku tahu duniamu hanya seputar motor dan shuttlecock. 

Kenapa kemudian aku menuliskannya,  pertama karena beberapa pagi yang lalu, tanpa sadar aku telah kembali ke masa ketika ada setangkai mawar yang tiba-tiba keluar dari sebuah tas pada sebuah siang yang panas, setelah lama aku tidak pernah kembali bahkan menengok kesana. Kedua karena hari ini adalah hari mu. Aku ingin mengucapkan selamat untukmu dan menuliskannya dalam catatanku, mungkin ini pertama dan terakhir, ya terakhir, karena aku tidak ingin memunggungi masa depan dan berjalan ke masa lalu, dan memang  tidak adil rasanya engkau yang pernah mengisi hampir seutuh hari-hariku tapi tidak mendapat tempat dalam catatan-catatan kisahku.

Hmm....aku bahkan tidak tahu harus menyebut mu apa, dan aku juga bahkan tidak tahu mau menulis apa. Ini sudah menit ke berapa entah dan aku belum menemukan kalimat-kalimat yang pas untuk ditulis. mungkin dari Anyer 10 maret ya, tadi seseorang mengingatkanku akan slank, yang kemudian membuatku membongkar folder lagu-lagu dan menemukan lagu itu disana, itu lagu kebangsaan ketika kita break entah untuk yang ke berapa kali. Lagu itu memang mengingatkanku akan engkau, lagunya masih magis, aku masih merinding mendengarkannya,  suara nocturno di intro dan debur ombak disepanjang lagu benar-benar membuat lagu itu begitu magis. Ketika kemudian aku ikut menyanyikannya, entahlah aku tidak tahu apa yang kurasakan, lebih tepatnya aku tidak ingin membahasnya. Masihkah engkau mengingatnya? Okay itu tidak penting lagi.

Sementara aku menulis tulisan ini, ingatanku kubiarkan mengais kenangan dalam kotak yang telah kututup rapat, kenangan yang hampir di dominasi dengan jalan-jalan di seantero kota, lapangan badminton, rumah-rumah makan, parangtritis, hujan, toblerone, setangkai mawar, cassette samson, bantal itu dan valentine, semangkok mie instant, aah aku masih mampu mengingatnya, bagaimana denganmu? Entahlah, laki-laki sepertinya tidak ditakdirkan untuk mengingat moment apalagi apa yang pernah dibicarakannya. Tapi itupun sudah tidak penting lagi bagiku, mungkin juga bagimu, entahlah.

Ahh...rasanya aneh sekali menulis tanpa sapaan seperti ini, tapi aku benar-benar tidak tahu harus bagaimana menyebutmu. Sejak saat itu, ketika jalan ini yang kita pilih, semuanya menjadi canggung dan aneh, seaneh menghilangnya namamu dari daftar kontak handphoneku tanpa aku pernah menghapusnya. Okay, sekali lagi itu tidak penting lagi. Aku hanya ingin mengucapkan Selamat Ulang Tahun, sepertinya saat ini sudah ada yang jadi... yang pertama yang mengucapkan itu padamu, dan pastinya juga sudah lengkap dengan doa-doa bukan? Selamat juga untuk itu. Doanya, aku tidak tahu lagi apa yang engkau inginkan untuk hidupmu, pasti sudah berubah kan? Sebutkan saja dalam doamu, aku akan bantu mengaminkan, meski mungkin bagimu aminku berbeda dengan aminmu, okay aku tidak ingin mengulangi perdebatan itu.

Baiklah, tidak ada lagi yang bisa aku tuliskan, selamat ulang tahun saja, semoga engkau mendapatkan yang terbaik sesuai dengan keinginanmu. Kalau doaku tidak terkabul jangan nilai aku aku orang jahat ya... hahaha... okay itu memang sangat konyol.  Baiklah tuan, ah akhirnya aku menemukan kata yang pas :), ini saja yang bisa kutuliskan, terimakasih untuk beberapa penggal kenangan yang telah mengisi hidupku, sejujurnya memang tidak ada yang harus disesali, karena kita memang sudah bisa berdamai dengan itu semua. Maaf hanya ini yang mampu kutulis, bukan karena aku membencimu, tidak...aku tidak pernah membencimu, tidak ada alasan untuk itu, semoga demikian juga denganmu, aku hanya tidak suka memori tentang kamu, menjadi kerikil di jalanku ke masa depan. Life must go on, me with my life, and you with your life, masing-masing dijalannya sendiri. Okay tuan, sukses untukmu. Ciaoo......



#Oktober 19

No comments: