Wednesday, October 10, 2012

"ngono yo ngono, ning ojo ngono"


Sebuah account twitter dengan nama @GoogleSecrets yang saya ikuti, nge-tweet tentang kecenderungan banyak orang mengetikkan kata di google hanya untuk mengetahui apakah spelling tulisannya sudah benar atau belum. Sebelum membaca tweet ini saya bukan termasuk “banyak orang” yang disebutkan itu, saya memanfaatkan fasilitas spelling and grammar-nya word 2003, tapi setelah membaca tweet itu saya jadi mencobanya :) terutama kalau sedang ingin nge-tweet atau update status bahasa inggris, dan ada kata yang saya ragu cara penulisannya, saya tidak perlu lagi membuka word. :) itulah kenapa saya suka membaca, selalu mendapat hal-hal baru yang bermanfaat.

Sebenarnya saya tidak ingin membahas tentang tweetnya @GoogleSecrets, cuma apa yang ingin saya tulis ini ada hubungannya dengan spelling. Ketika menulis postingan saya sebelum ini disini, saya agak bingung menuliskan kata grateful yang benar, satu l atau double l, saya lalu mencobanya di google dan ternyata satu l :) saya dan sebagian orang sering kelebihan huruf dalam menuliskan suatu kata dalam bahasa inggris, kata grateful, beautiful, browsing (tanpa h), kelebihan apostrope di kata thanks (orang sering menuliskannya thank’s, padahal thank’s dengan apostrope itu artinya berbeda dengan thanks = terimakasih, thank’s itu saru kata tutor les bahasa inggris saya dulu, sayang dia tidak mau memberi tahu artinya, dia hanya bilang itu saru).


Intinya yang ingin saya sampaikan, salah (bisa kurang atau kelebihan huruf) satu huruf saja secara gramatikal, suatu kata bisa memiliki makna yang berbeda atau bahkan menjadi tidak bermakna. Contoh grateful ketika ditulis gratefull (kelebihan huruf) menjadi tidak bermakna, meski orang masih bisa memaklumi yang dimaksud adalah grateful.  Demikian juga dengan browshing dan browsing, kemudian thanks dan thank’s, dan tentunya masih banyak lagi contoh kata yang lain.

Sepertinya begitu juga dengan hidup, kita atau orang lain sering  melakukan hal-hal yang tidak sesuai pakem dan keseharusan (yang belum menyentuh ranah hukum tentu saja), tapi orang lain atau kita bisa menerimanya, memakluminya, selama apa yang dilakukan itu belum begitu keterlaluan. Kalau kita kembali ke contoh diatas tadi menulis grateful, kurang tiga huruf ditengah (ini yang saya maksud keterlaluan), maka kalimat “be grateful no matter what” jika hilang 3 huruf akan menjadi “be gatel no matter what”, bisa dibayangkan betapa bingungnya orang-orang bule membaca kalimat tersebut.  :)) dan bisa dibayangkan pula, jika hal itu kita lakukan dalam kehidupan kita, kita melakukan hal-hal yang melenceng jauh dari pakem/keseharusan, mungkin orang lain masih bisa menerima, memaklumi, tapi pasti mereka sudah tidak respect lagi pada kita.

Saya jadi ingat pepatah Jawa, ngono yo ngono ning ojo ngono, yang kurang lebih intinya, asal jangan keterlaluan. kalau memang terpaksa harus melenceng dari pakem/keseharusan ya jangan keterlaluan. Dan sebaiknya jangan terburu-buru menilai buruk apa yang orang lain lakukan yang tidak sesuai pakem, karena kita tidak pernah tahu apa yang sesungguhnya mereka alami, we never really be in their shoes. Dan di sisi lain, jangan terlalu takut melakukan sesuatu yang kita yakini benar dan baik, hanya karena takut dengan tajamnya penilaian orang, karena apapun yang kita lakukan people will always judge because they never really be in our shoes. Jadi Ignore it selama kita yakin itu baik dan benar. This is our life, run it well!




#Oktober 10

2 comments:

alittlegirlmaia said...

Wow...Be gatel no matter what?
Ehm...garuk aja mabak haha...
Kalo ga pake obat apa tuh yach...hihi..

Bener bgt, tp jaman skrg bnyk kata kepleset n typo..

beneran : enelan
terus : ciyus

i'm so confused...:D

theNorthStory said...

wkwkwk....banyak typo berserakan di rumah ini...udah males enelinnya...


aku tambahin may...lahaciyaaa....miapah...dan sodara-sodaranya yg aneh...wkwk

ben ke wae....ada saatnya alay akan berlalu seperti badai...hahaha