Hidup memang sangat pribadi
hidupmu milikmu
Demikian juga dengan hidupku
Juga hidup mereka
Aku pernah berkata beberapa laki-laki tidak pernah cukup dengan kata satu
Tapi kamu mematahkannya
Ada juga perempuan yang tidak cukup dengan kata satu
Dengan berbagai alasan dibaliknya
Hidupmu memang milikmu
Dan aku hanya mampu terdiam
Membaca pesanmu tentang alasannya
Kamu menjatuhkan harga dirimu sendiri, bahkan kehormatanmu sebagai seorang perempuan
Tapi sekali lagi itu hidupmu
Hidup yang berisi aneka pilihan
Dan kamu memilih jalan yang itu
Aku hanya bisa mengingatkan dan semua kembali ke kamu
Ketika kemudian cerita tidak berhenti
Aku hanya bisa menarik nafas dalam-dalam
Aku tidak pernah bisa mengerti cinta
bisakah ada dua cinta dalam satu hati?
Atau sebenarnya hanya ada satu cinta?
Sisanya adalah -"memanfaatkan" yang dibungkus dengan kata cinta- atau “cinta” yang dipaksakan keadaan...?
ini cerita keberapa lagi…?
Harus berapa lagi hati terluka…?
Aku tahu itu hidupmu…milikmu
tapi jadilah perempuan sejati…
perempuan sejati tidak pernah menyakiti hati kaumnya…
tidak juga memanfaatkan cinta lelaki untuk mengambil keuntungan
aku tidak percaya karma, karena Tuhan itu baik...
tapi, apa yang kamu tabur itu yang akan kamu tuai
jika kamu menebar racun, tahu kan apa yang akan kamu tuai..?
bukankah kamu pernah merasakan perihnya luka?
Jadilah perempuan sejati, yang cukup dengan kata satu.
No comments:
Post a Comment