Mengingatmu membuatku teringat lagi akan pertanyaan apa itu cinta....? ada dua perihal yang masih kupilih mana yang lebih tepat, sesuatu hal yang menjadi sangat sulit kujelaskan artinya sejak mengenalmu atau akhirnya aku menemukan arti yang sesungguhnya sejak mengenalmu. Ini Oktober hari ketiga, sekitar setahun sejak aku mengenalmu dan aku belum tahu perihal yang mana yang tepat. Tidak mudah memilih mana yang tepat. Ketika perih tidak membuat beranjak dan sakit tidak bisa menghapus, juga luka tidak mampu membunuh. Bahkan ketika jalan pulang berhasil ditemukan aku masih tetap diam tidak bergeming.
Mengingatmu membuatku teringat lagi akan rasamu dan rasaku. Rasamu padanya ada pada rasaku padamu, kekonyolan apa ini aku tidak tahu. Kamu dengan cintamu sama bodohnya dengan aku dengan cintaku. Atau sama agungnya? Kebodohan cinta atau keagungan cinta? Mungkin jaraknya setipis langit dan bumi bagi tuhan. Ah tuhan, serumit apa engkau sehingga ciptaanmu bernama cinta ini demikian sulit dipahami, atau apakah sebenarnya kami yang membuat cinta menjadi demikian rumit...?
Mengingatmu membuatku teringat kembali akan luka. Luka yang dibawa berlari sama perihnya dengan luka yang coba dinikmati sampai habis tetapi tidak pernah habis. Perihnya mengikuti dan menemani pagi yang berlayar mengarungi hari menjemput malam dan malam yang merayap mengantarkan pulang pagi. Rindu yang tak berdawai memainkan melodi kepedihan dan tak pernah menemukan muaranya.
Mengingatmu membuatku teringat kembali akan kenangan. Kenanganmu akan dia dan kenanganku akan engkau. Kenangan yang tak pernah berhasil dikemasi. Kenangan yang menghadirkan kehangatan yang menelusup menghadirkan semacam surga kecil didalam hati dan pikiran. Kenangan yang selalu bercerita tentang kisah berepilog aku bahagia saat bersamamu.
#Oktober tiga
No comments:
Post a Comment