Tuesday, August 14, 2012

Vertigo Galau


Siang itu di hari kepulangan saya dari rumah sakit, saya gelisah menunggu kunjungan dokter yang tidak datang-datang, saya berharap beliau datang sebelum jam 12 sehingga saya bisa keluar dari rumah sakit hari itu juga. Saya sudah menyiapkan diri untuk berusaha agar terlihat se-cheer up mungkin untuk memberi kesan saya sudah sembuh pada sang dokter. Kira-kira 10.30 beliau datang dan saya sambut dengan gembira ria. Beliau tersenyum heran, hari sebelumnya saya masih tergolek lemah, hari itu saya sudah [berusaha] duduk tegak. Setelah memeriksa sebentar, beliau berkata :

“Ya sudah boleh pulang….tapi ingat ya….jangan banyak pikiraaaaan..... daaannn…harus makan yang teratur…..!!!!!”

Mendengarnya rasanya seperti meneguk minuman dingin bersoda di panasnya hari….lega banget.
“Iya dok, terimakasih banyak dok.” Sahut saya gembira.
Teman saya pun mengurus proses kepulangan saya, dan saya menunggu dikamar sambil merenungi kata-kata dokter tadi. Jangan banyak pikiran dan makan yang teratur…sepertinya dia baru saja memberitahukan penyebab utama sakit saya.

Saya jadi teringat dulu kakak saya pernah mengikuti suatu seminar kesehatan dan mengatakannya kepada saya, penyebab nomor satu penyakit dewasa ini sebenarnya adalah pikiran. Saya tidak memungkiri memang dalam beberapa minggu terakhir kepala saya sepertinya dipaksa bekerja dua kali lebih berat memikirkan sesuatu yang saya sendiri tidak tahu kenapa bisa menjadi sebegitunya, tidur hampir menjelang pagi setiap hari karena demikian susahnya untuk merapat ke gelombang alfa , didepan computer tanpa kacamata yang seharusnya saya pakai, dari pagi hingga menjelang pagi lagi dengan hanya istirahat sebentar, membuat mata saya juga kelebihan beban dan harus bekerja ekstra. Daaaaaan Vertigo hasil dari kegalauan pun datang tanpa permisi dan berhasil membuat saya tidak berdaya sama sekali UNTUK PERTAMA KALINYA dalam hidup. Mengingat deritanya, saya sungguh berharap, dan berusaha tidak akan ada untuk yang kedua kalinya. Kalao kata lagu dangdut itu…cukup sekali aku merasaaaaa…….sheerrr… :))

Tapi bukankah selalu ada pelajaran dari setiap kejadian, dari sakit saya kemarin saya belajar banyak hal, selain arti ketulusan dan arti sahabat, Saya bersyukur diberi kepercayaan ini dari Sang Penguji Hidup, diberi pengalaman mengalami liku-liku sebuah cerita yang ungu. Sebuah cerita yang semoga membuat saya setingkat lagi lebih kuat. Sebuah cerita dimana airmata sebagai senjata perempuan mengurai kesedihan dan kegalauannya sudah tidak ampuh lagi untuk mengurai kesedihan dan kegalauannya maka yang terjadi kemudian adalah sakitnya rasa terbawa ke pikiran dan berlanjut mengajak organ-organ tubuh yang lain terutama yang berkaitan secara langsung…

Tuhan memberikan peringatan untuk tidak terus larut dalam kesedihan tersebut dengan memberi sakit yang menghentak yang terdengar seperti IA sedang berbicara “BERHENTILAH MENGUTUKI KEGELAPAN….!!!” Dengan suara menggelegar , kurang lebih demikianlah kira-kira saya menggambarkan Tuhan jengkel sama saya. Dan demikianlah manusia, terkadang harus dengan ujian berat seperti itu dulu baru tersadar, untuk segera berhenti mengutuk dan meratap, untuk kemudian bangkit dan mencari lampu teplok :p.

Menyesal….?????? Tidak juga….. saya bersyukur untuk semua pengalaman hidup ini, semua memperkaya hidup saya, banyak hal yang terjadi untuk pertama kalinya dalam hidup, ini pengalaman pertama saya, kesedihan dan kegalauan yang berujung di rumah sakit….kadang saya berpikir kok bisa….segitunya….seorang saya yang LUMAYAN kenyang penderitaan hidup….jatuh tak berdaya oleh….. aaahhhh…… kenyataan memang berbicara demikian…..

Satu hal yang ingin saya sampaikan pada mereka yang belum pernah dipaksa terkapar di rumah sakit, it’s like hell :)) (hell versi saya) jadi kalau tidak mau kesana…berbuatlah baik pada diri kita sendiri, sayangi diri sendiri, jangan berbuat jahat pada diri sendiri. Itu saja :) Selamat menyayangi diri sendiri

No comments: