Monday, August 13, 2012

the band of sisterhood - episode saya sakit -


Siang itu, siang nyaris sore, di senin yang entah, saya memasuki kost dengan kondisi badan yang sudah lumayan payah karena saya terus memuntahkan isi perut, sementara tidak ada yang masuk. Kost lengang, jam segitu tentu saja belum ada yang pulang. Saya benar-benar terkapar dalam kondisi payah dan ini pertama kalinya saya alami selama hidup, dan saya sendiri…benar-benar sendiri. Dalam kondisi segala yang dilihat terasa berputar-putar (saya akan menuliskan sakit saya pada kesempatan lain) saya harus mondar mandir mencari tas plastic sendiri sambil tentu saja menahan untuk tidak muntah dulu. Disitu pertama kalinya saya sadar sesadar-sadarnya karena kenyataan tidak hanya berdasar teori, kita TIDAK BISA hidup sendiri teman…kita butuh orang lain dalam hidup.

Saya sudah menjerit dalam hati duh Gustiiiiiiii….kulo mboten kiyat…..saya benar-benar tidak kuat bahkan untuk sekedar mengambil air minum, sementara kondisi saya sudah dehidrasi,….dan jeritan saya didengar Tuhan, saya dengar seseorang menutup pintu bawah (saya tinggal dilantai 2) dan membuka pintu kamar sebelah, saya tahu itu kawan saya, Maya pulang, saya tidak punya kekuatan untuk memanggil, sayapun mengirimkan sms padanya dan sejenak kemudian dia menengok saya ke kamar memberi susu kotak dan air minum sampai menggoreng telur dan mengambilkan nasi (meski tidak ada yang berhasil masuk, kalaupun masuk keluar lagi) Thanks tak terhingga May… (yang pertama)Singkat cerita berdatanganlah satu per satu penghuni kost yang lain yang silih berganti merubung saya dikamar dengan macam-macam komentar dari yang mengajak ke dokter sampai celotehan candaan (masih tetep) yang masih bisa ditangkap otak saya dengan baik…belakangan saya baru bisa tertawa kalau teringat celotehan itu. Hari semakin gelap segelap pandangan saya kemudian, akhirnya terlontarlah kata-kata saya tidak kuat dari mulut saya kepada Maria, Maria dkk dengan sigapnya sepertinya anak2 sekolah perawat saja kalah dengan kesigapan mereka mulai dari mencari taxi sampai mengurus semuanya. Sampai akhirnya saya bisa sampai di IGD sebuah rumah sakit umum di Palembang dan mendapat pertolongan pertama. Terima kasih tak terhingga teman-teman (Whita, Maria, mbak Donna dan dedeknya) yang sudah nganterin dan nungguin selama proses di IGD.

beberapa jam sebelum saya pulang
Perjuangan heroic :p teman-teman kost saya tidak berhenti sampai disitu, jaga malam pertama Maria dan whita, mereka memilih meninggalkan tempat tidur yang nyaman di kost dan menunggui saya di malam pertama, tidur di rumah sakit yang sungguh tidak enak, dibangunin untuk infuse yang habis, siap sedia mengambilkan ini itu dan dengan sabarnya bertanya ini itu….aaahhh….Kemudian Maya dan Maria yang rela bolos kantor demi untuk menunggui saya di hari berikutnya dan berikutnya,   menyuapi, mengipasi, menyiapkan semua dengan sabarnya dan sist sari yang juga telah menunggui jaga malam selama dua malam….Mbak Donna dan Meta atas kolaborasi mengelabui suster wkwkwk.... huaaaaaaa….terimakasih kawan-kawan terkasih, saya tidak tahu apa jadinya saya tanpa kalian, saya mengucap syukur tak berujung kepadaNya telah menempatkan saya ditengah kalian, teman-teman yang luar biasa. Saya belajar ketulusan dan arti sahabat yang sesungguhnya dari kalian. Belajar bukan hanya secara teori, tetapi secara praktik dari apa yang telah kalian lakukan untuk saya (dan ini lebih menimbulkan efek luar biasa bagi saya [learning by seeing]). Saya hanya bisa mengucapkan terimakasih yang tak terhingga pada teman-teman semua, Tuhan pasti akan melipatgandakan berkat-berkatNya kepada kalian semua. Saya akan selalu ingat moment kemarin itu dalam hidup saya. Sebuah moment untuk selalu menebarkan kebaikan dimanapun, karena kita tidak bisa hidup sendiri..kita butuh orang lain. spread love whereever we are.....


No comments: