Monday, July 30, 2012

tak akan berhenti membaca

Sriwijaya,
dengan keentahan aku pergi meninggalkan lembar demi lembar kenangan dalam bingkai eksotika kotaku.
yang terbayang didepan adalah gemerlap kota yang menawarkan hal baru yang entah juga
hanya restu yang tak terbilang harganya yang kugenggam menjadi bekal melangkah
semua terlihat begitu abu-abu pada awalnya
tidak jelas mana hitam dan mana putih

kota dengan sungai besar membelah tubuhnya, dan jembatan megah menjadi nadi penghubung
kota dengan kicauan penduduknya satu oktaf lebih tinggi dari penduduk negeri di awan
kota dengan liku-liku jalanan yang sulit dipahami
kota dengan keangkuhannya yang sulit ditaklukan
kota yang tidak terduga menyimpan seorang cucu Adam yang bersahaja
satu hal yang sama sekali tidak pernah terpikirkan

sebuah awal yang berliku untuk sampai pada sebuah kata dekat....
sebuah asa bertunas dan tumbuh begitu saja tanpa bisa dicegah...
ketika pagi adalah sebuah awal maka sang cucu adam adalah baris pertamanya dari sebuah hari
ketika malam merambat keangkuhan kota cair oleh senda gurau nya
saat bersamanya adalah keabadian senyum bahagia yang terbingkai dalam jingganya kenangan

sampai disini saja cerita tentangmu ingin kutulis....
aku tidak akan menuliskan tentang sebuah diam yang adalah sabda untuk berhenti...
aku tidak ingin mengakhiri cerita ini...
seorang penyair berkata, jika hidup adalah sebuah buku, maka harapan adalah halaman berikutnya...
aku tidak akan berhenti membaca...meski aku harus membaca dalam hati saja...
sampai SANG PENGARANG YANG AGUNG sendiri yang menutup ceritanya.



biduk tlah ditambatkan..berlabuh dipantaimu....




No comments: