Saturday, June 9, 2012

.sebuah "perjalanan" napak tilas.

brrrrrrrrr......dingin ya membawa "aku" terbang melewati kelabunya pagi dalam deras titik-titik air yang berjatuhan, meninggalkan aku yang terbaring dalam balutan selimut hangat dengan mata yang beberapa menit sebelumnya terbuka karena telinga mendengar here for you-nya firehouse dari sebentuk benda berwarna hitam berlayar mungil dengan wallpaper aksara pelangi bertuliskan -dear God- [yang lupa di silent] sebagai tanda sebuah pesan singkat menanti untuk dibuka.

04.58. gosh....saya akan berpikir ulang untuk mengirim sms pada jam segitu [karena saya pasti belum bangun lebih tepatnya :p ] terlebih untuk sesuatu yang tidak begitu urgent. tapi...it's okay lah...I take the risk...lagian salah sendiri tidak di turn off atau di silent.

"aku" bermain-main dengan hujan. kedua tangan"ku" menadah tiap rintiknya yg jatuh, rasanya seperti pijatan lembut seorang saudara jauh yang ahli memijat telapak tangan, lembut tapi kuat. rintiknya mulai membasahi anak-anak rambut"ku" hingga menjadi kuyup, dingin mulai memasuki pori-pori kulit terus merambat mengikuti aliran pembuluh darah hingga menyentuh kedalaman dan berhenti pada porosnya.

beku. seperti sebongkah es batu di lemari pendingin. seperti kamu pada suatu menit selama beberapa detik yang tertangkap inderaku pada beberapa pertemuan. dingin. begitu dingin. kepala mengangguk tetapi mata menerawang kosong

"aku" harus bergerak untuk melumerkan "kebekuan" ini. kesana. ya kesana. kemana lagi. itu tempat yang paling aku inginkan. berkereta awan pekat yang ditiup angin. pada sebuah persimpangan jalan dengan keramaian pasar pagi. riuh yang berbeda nadanya dengan riuh dipasar kilometer empat. nada tinggi disini sama dengan nada sedang di kilometer empat. lain ladang lain belalang-lain lubuk lain ikannya. dan dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung.

aku kangen "blusukan" kesana. mas e penjual pindang yang murah senyum di gerbang pintu masuk. perempuan tak pernah bersisir dengan aroma badan yang tidak begitu wangi yang duduk dipojok pintu masuk dengan bibir "umak-umik" bergumam entah apa yang ada dalam pikirannya, menanti uluran makanan dari mereka yang berbelas kasih. ibuk e penjual intip goreng. yu surip atau yang lebih terkenal dengan yu kebo karena badannya yg besar, tetanggaku, penjual kembang setaman yang selalu menyapa dengan senyum ramah. ibuk e penjual kunir asem yang sering dibantu anak lanangnya yang berhidung mbangir se-mbangir "adam's apple"nya. mbak e penjual gemak bacem. simbok e penjual gatot tiwul gethuk. mbah sastro dan gudeg sapi serta empalnya dengan sapaan lembutnya "ngersake opo wuk...?" mbak e penjual lempeng limaribuan yang tiada duanya yang berdampingan dengan mbak e penjual opor bebek yang gurih dan mas penjual bandeng. mbak tiyok penjual ayam langganan bunda yang sudah seperti toko emas berjalan. simbah e penjual pisang yang gapyak....aaahhh begitu dekat begitu nyata.

"aku" tiba di sebuah halaman dengan dua pohon rambutan dan satu pohon klengkeng bangkok serta kebun mini aneka tanaman hias disebelah gupon si "bagong" yang dulu piaraannya suka mencecer-cecerkan kotorannya ke motorku dari atap rumah yang selalu membuatku bernyanyi "Indonesia Raya dari sabang sampai merauke" ketika mengetahuinya di detik-detik seharusnya aku sudah di seperempat jalan menuju ke kantor. pot-pot sansieviera, aneka anthurium dalam berbagai bentuk, aglonema, ephorbia, anggrek bulan yang kalau sedang berbunga...wuiiiihhhh....yang jika saya melihat pada satiap gurat dan ruas daunnya atau keindahan kelopak bunganya....saya mengakui IA...sang pencipta adalah maestro seni yang luar biasa.

aku kangen bermain-main dibawahnya bersama para kurcaci, kangen masuk ke kebun mini itu, meski tidak jarang badanku bentol2 karena keganasan nyamuknya, kangen main badminton di halamannya bersama si bagong, si bagong yang selalu mengakhiri permainan dengan 5 kali mati yo bul, dan kalau belum 5 kali mati kami belum berhenti meski hari telah gelap dan shuttlecock tidak lagi keliatan. ahh bagong......dengan ciri khas nya....daaaarrrrr.....mo gandul.....

"aku" memasuki rumah, ruang tamu dengan ubin kuno jaman dahulu, aquarium dengan satu-satunya penghuni, si arwana peninggalan mas e yang mulai dipelihara waktu masih panjang 8 cm hingga sekarang sudah lebih dari 30cm. kaylla dan pakdenya selalu berburu cicak untuk makannya tiap malam. sebuah "longkang" dengan aneka anggrek ungu dan putih yang bergantungan. sebuah kamar dengan sosok dua orang yang kurindu untuk kupeluk. sebuah ruang yang tak pernah bisa rapi karena para kurcaci. sebuah kamar cat kuning dan ungu. sebuah tempat tidur dengan bantal dan gulingnya. yang banyak menyimpan cerita tentang tawa senyum dan tangisku yang hanya pintu dan jendela yang tahu. aaaahhh..."aku" merebahkan tubuhnya disana.....damai yang kurindu.

kini ada ruang lain yang menyimpan tawa bahagiaku untuk sejumput rona jingga yang tanpa sengaja tertoreh, ruang yang sama yang juga menjadi saksi kegalauanku pada malam-malam yang sunyi, ruang yang sama yang menyimpan bantal yang menjadi limpahan air mata rindu kepada omah dan segala isinya, airmata kepedihan untuk sebuah pedih yang lain, ruang yang sama juga tempat aku menjerit dalam diam kepadaNYA untuk aneka pinta yang begitu rewel. ruang bercat putih dengan empat bingkai jendela tempat aku menyapa bulan dan bintang, tempat aku mengaggumi rinai hujan. dengan gordyn coklat yang sering dipermainkan angin yang gundah. sebuah ruang dimana semalam aku merenung dan berkontemplasi tanpa menemukan simpul. sebuah ruang yang masih akan menyimpan banyak cerita.

terimakasih kepada hujan bulan juni di pagi yang pucat, yang membawa"ku" sejenak berdiam di damainya sebuah tempat bernama  "omah"
terimakasih pada pengirim sms yang membuatku terbangun dan "berkelana", sungguh sebuah perjalanan yang indah dan menakjubkan

::pagi tadi sebelum cahaya 09.06.2012::


No comments: