memasuki "rumah" saya yang satu ini berasa asing sekali, jika ini sebenar-benarnya rumah mungkin sudah lumutan dan banyak sarang laba-laba di sana sini belum debu nya yang mungkin sudah bermili-milimeter, kadang saya merasa bagai sebutir debu yang ingin menggapai sebuah bintang dilangit :p ini ungkapan putus asa ala sepikannya para tuips :)) *mungkin ga ya? [aha ini curcol nyelip :)] ahh bukankah nothing impossible in HIM...sering saya selipkan pinta egois saya didalam rintihan sebuah doa....Tuhan saya ga mau yang lainnya, saya cuma mau dia...trus sering saya membayangkan DIA menjawab...emang siapa loh ngatur2 GUE *gaya nya andre...ups....jgn protes ya...pola hubungan saya denganNya adalah kawan dekat... jadi imajinasi perbincangan saya denganNya ya perbincangan teman dekat yang kadang alay, dan karena DIA adalah SANG MAHA maka DIA pasti mengerti segala bahasa termasuk bahasa alay bahkan bahasa airmata sekalipun, tapi ada saatnya saya juga membayangkan IA tersenyum dengan bijak sambil membelai kepala saya dan berkata, AKU akan memberikan yang terbaik untukmu...dan saya hanya bisa mengangguk pasrah dalam aura keteduhan yang tak mampu saya tolak. ini tadi mau ngomongin apa ya kok jadi melenceng jauh :p
oiya, saya ingin menuliskan tentang kejadian beberapa hari yang lalu, pagi-pagi ketika saya nonton TV sambil ngantri kamar mandi, ada berita seorang gadis yang mengaku sebagai teman kumpul kebo nya sammy, (ngemeng2 kenapa ya disebut kumpul kebo? bukan kumpul semut atau kumpul amoeba gitu yg lebih gimana) astaga itu perempuan, saya nggak ngerti apa yang ada dalam pikirannya, ia menjatuhkan orang lain dengan membuka aibnya sendiri, terlepas benar atau tidaknya apa yang diungkapkan wanita tersebut, taruh kata itu semua benar bukankah itu malah membuka aibnya sendiri dan membuat orang menilai rendah dirinya, seorang yang mau diajak hidup serumah tanpa ikatan perkawinan, belum lagi kemudian ditampilkan gaya-gaya berfotonya yang seronok, ah masyarakat langsung bisa menilai siapa dia. Tapi bukan itu yang ingin saya ceritakan sebenarnya, bagi saya mau seperti apa ia menjalani hidupnya itu adalah pilihan dia, tapi menjadikan itu sebagai alat untuk menjatuhkan orang lain adalah sungguh bukan suatu hal yang bijaksana, karena yang terjadi justru sebaliknya, orang justru menilai rendah dia (membaca komentar-komentar orang tentang dia) mengapa mau diperlakukan seperti itu, bukankah dia sudah memilih dan dia harus menanggung segala konsekuensinya termasuk ditinggalkan.
ada hal yang membuat saya kembali kagum pada Sammy, (selain suara nya yang amazing juga kemampuannya untuk bangkit lagi dari keterpurukannya dan sukses dengan album pertamanya, jatuh kemudian bangkit dan sukses bukanlah suatu hal yang mudah, membangun dari awal dan sukses mungkin sudah biasa, tapi sukses jatuh kemudian bangkit dan sukses lagi, hanya mereka yang tangguh yang mampu, dan saya mengangkat jempol untuk Sammy) dengan sabar dia menanggapi kicauan perempuan yang kembali merusak imagenya tersebut. untungnya banyak fans nya (saya membaca di account twitternya) kekasihnya, keluarganya semua mendukungnya, termasuk saya juga sebagai sammy lovers. Masa lalu adalah masa lalu, seburuk apapun itu. hidup adalah sekarang dan besok. Seburuk apapun Sammy dimasa lalu bagi saya tidak mengurangi respect saya kepadanya. Dia sudah menebus kesalahannya di masa lalu, dan dia sudah membuktikan bahwa ia belajar dari kesalahannya (setidaknya sampai hari ini), ia tangguh, ia lebih dari seorang pemenang. Semoga ini menjadi pelajaran baginya untuk tidak mengulanginya lagi, karena untuk sebagian orang hidup itu adalah masa lalu, sekarang dan esok. kesalahan masa lalu masih dibawa-bawa ke masa sekarang, dan kita tidak bisa menyalahkan mereka untuk itu. orang bebas menilai kita dan mau tidak mau kita harus mau dinilai.
saya ingin menutup tulisan ini dengan tumis kangkung [gak nyambung ya? :)]...menumis kangkung dengan sempurna (baik rasa, tingkat kematangan dan warna) itu gampang2 susah, untuk mendapatkan tingkat kematangan yang pas tetapi warna tetap hijau menarik itu tidak gampang. kadang warna sudah pas tapi belum matang/alot, kemudian dimatangkan lagi warna jadi berubah tidak hijau segar lagi.
demikian juga dengan hidup kita. kita sebagai makhluk sosial yang mau tidak mau harus berinteraksi dengan orang lain. seperti untuk mendapatkan kesempurnaan tumis kangkung, kita tidak selalu bisa terlihat pas tingkat kematangan dan kehijauan dimata orang lain, ada yang menilai kurang ada yang menilai too much, kita benar pun masih ada yang menggunjingkannya apalagi kita salah (berkaca pada berkicaunya wanita yang mengaku pernah hidup serumah dengan sammy). akhirnya semua kembali ke diri kita sendiri, ketika kita tidak ingin di begitukan ya jangan membegitukan....kita ingin didengar ya harus belajar mendengar...kita ingin di...di...di...ya kita harus terlebih dahulu belajar me..me..me....better melihat dulu kedalam sebelum menilai sesuatu terlebih seseorang. apakah tumis kangkung kita sudah cukup matang dan hijau? untuk melihat/menilai tumis kangkung tetangga? :)
selamat menumis kangkung...:)
No comments:
Post a Comment