dengan selai blueberry..hmm |
Dan saya sangat tertarik dengan rainbow cake yang dari cara Pevita dan Dedy makan sepertinya pak bondan banget....uwuenaak tenan.....terus terang roti yang konon katanya lagi naik daun ini (di Palembang kayaknya belum naik daun, atau saya yang tidak tahu ya) baru pertama kali ini saya tahu. Jadi berasa hidup di belantara lapis ke tujuh :p
Pencipta roti ini adalah seorang gadis 21tahun Kaitlin Flannery, yang pertama kali membuatkan roti untuk sahabatnya yang akan pindahan ke Ohio seperti yang ditulis dalam blog nya
Sejak itu, Rainbow cake menjadi naik daun di sono, dan akhirnya merambah ke Indonesia. Saya yang memang penyuka pelangi, karena indahnya dan beberapa filosifinya yang keren langsung tertarik ketika melihatnya. seperti yang dikatakan Kaitlin Flannery dalam blognya, memang cake ini keliatan biasa bentuknya [hanya terlihat lebih tinggi dari cake kebanyakan] karena memang dibalut dengan white buttercream tapi ketika kita mulai mengirisnya... OH SNAP! THIS CAKE IS CRAZY! siapapun rasanya pasti ingin mencicipinya ketika melihat roti ini. WHAT THE CAKE :))Anyway, I made this cake for a good friend.A friend that started as my worst enemy 12 years back, a friend that dreams of losing shoes and a friend that understands the great significance of screaming "EARTHQUAKE!" She's moving to Ohio at the end of this week, and although I'll miss her, I know she's going to have an awesome time living there.As soon as she told me she was having a going-away party, I thought of the perfect dessert to tote along. I don't think anything else would have been more suitable than this monstrosity of a cake.
Saya jadi berpikir, betapa kreativitas menjadi keunggulan kompetitif sekarang ini. siapa kreatif dia akan unggul dari yang lain. saya ingat dalam sebuah perbincangan yang saya hanya jadi pendengar, seorang ibu yang profesinya sebagai dosen membicarakan tentang keunggulan kompetitif. Daerah tempat tinggal kami memang termasuk daerah tujuan wisata di Jogjakarta, Kaliurang-kawasan puncak di kaki Merapi, dan ada oleh-oleh khas Kaliurang jadah-tempe dan ampyang. Tetapi oleh-oleh ini tidak mempunyai keunggulan kompetitif, karena kemasan masih sangat 'old fashioned', hanya dibungkus kertas minyak dilapisi daun, demikian juga dengan ampyang hanya dibungkus plastik biasa. Dibanding dengan daerah tujuan wisata lain di daerah lain, Kaliurang memang kalah jauh. Kalau memang mau meningkatkan pendapatan daerah dan perekonomian masyarakat selain dari retribusi ya pemda dalam hal ini instansi terkait harus melakukan pembinaan pada pedagang-pedagang tradisional. demikian kata ibu tersebut.
Saya jadi ingat ketika saya jalan-jalan ke Solo dan mampir untuk beli oleh-oleh disuatu toko oleh-oleh. disitu keciput dan onde-onde mungil dikemas sedemikian rupa, sehingga tanpa tahu rasanya orang tertarik untuk membeli termasuk saya. demikian juga dengan bisnis "tela-tela" yang fenomenal di Jogja itu, ketela goreng dengan kreatif disulap menjadi semacam french fries dengan aneka rasa...dan dibuat sistem frenchise bagi yang berminat. Dalam waktu yang singkat pemilik tela-tela menjadi jutawan baru. banyak cerita sukses yang berawal dari kreatifitas. dan sepertinya itu yang harus dimiliki oleh setiap orang untuk bisa paling tidak bertahan hidup di dunia yang semakin "gila" dengan persaingan ini. dan saya rasa juga dalam menjalani hidup yang embuh ini kita juga memerlukan kreatifitas. supaya kita bisa menikmati setiap likunya dengan senyum (yang kata kawan saya sekarang ini susah didapat) dan tawa.
Mari menjadi kreatif....untuk memenangkan hidup :)
::menjelang senja 07.06.2012::
2 comments:
ehm...yummmy...cari yuks di palembang,.ada ga ya?
kyknya lemak niaaaaaaaaaaaaaaan.....
kl liat warnanya, tdk ada warna hitam kesedihan dan abu2 kegalauan. berharap seperti itulah kehidupan dan kisah cintaku, cintamu & kisah cinta semua manusia di seluruh dunia.
Rainbow (pelangi) akan selalu jd warna yg aku tnggu stlah hujan & seterusnya. amin
hayuuukkk kapan?
tapi untuk jadi pelangi butuh warna hitam dan kelabu may..untuk menciptakan hujan...tanpa hujan tidak mungkin ada pelangi...semua sudah diatur sedemikian rupa...:) ga bisa kita hanya menginginkan pelangi tanpa hujan badai...kita ga akan pernah belajar dan menjadi tangguh kalau berharap pelangi saja
kata Pramoedya ananta toer "Kehidupan ini seimbang, Tuan. Barangsiapa hanya memandang pada keceriaannya saja, dia orang gila. Barangsiapa memandang pada penderitaannya saja, dia sakit."
supaya ga dibilang gila dan sakit ya kita harus terima semuanya :)
AMin....selalu ada may....:)
Post a Comment