sore itu saya bersama seorang teman menjemput senja di suatu tempat umum
kami membeli kacang rebus *lama banget ga makan godogan ini [kalau orang Jogja menyebutnya "munyukan" biasanya ada dirapat2 atau pertemuan bersama pisang rebus]
temanku melempar kulit kacang pertamanya sembarangan
saya langsung bilang...hussss....dikumpulin,,,,,!!!!!!!! dibuang tempat sampah...
dia sejenak terdiam trus mengiyakan tanpa protes....
entah apa yang ada dalam pikirannya...tapi kalau melihat cara berpikirnya sih dia bisa menerima itu.....
bukannya saya bermaksud sok tertib atau menyayangi bumi....atau apalah....cuma saya juga pernah ditegur oleh seorang KEPONAKAN yang nota bene jauh dibawah saya karena saya buang sampah di suatu tempat wisata...dan dia memaksa saya untuk mengambilnya lagi plus masih mengatai saya "mendes" [mendes adalah menthel desa kalo laki2 gondes = gondrong desa, suatu istilah untuk orang2 yang apa yaaa.....hmmm.... kampungan sikap dan prilakunya]......malu banget rasanya ditegur sama seorang yang umurnya jauh dibawah kita....sejak saat itu saya selalu tertib dalam membuang sampah dimanapun... kalaupun tidak menemukan tempat sampah, saya membawa pulang sampah tersebut untuk dibuang dirumah, seringkali saya menemukan sampah2 di tas yang lama ga dipake atau bungkus-bungkus permen di saku celana sebelum dicuci, karena saya lupa tidak langsung membuangnya....
saya ga tahu apakah apa yang saya dan keponakan saya lakukan bersama-sama mereka yang peduli akan bumi ini berdampak atau tidak.....mungkin lebih tepatnya saya tidak peduli apakah berdampak atau tidak....saya hanya malu dan tidak mau dibilang "mendes" karena suka buang sampah sembarangan :)
Anda tidak mau dibilang "mendes" atau "gondes".....????? Buanglah pacar pada tempatnya...eehhh buanglah sampah pada tempatnya....:) sebelum datang masanya sampah-sampah itu menenggelamkan kita.....who knows.... :)
No comments:
Post a Comment