Thursday, December 22, 2011

~.tentang puisi IBU.~


IBU
Kahlil Gibran

Ibu merupakan kata tersejuk yang dilantunkan oleh bibir – bibir manusia. 
Dan “Ibuku” merupakan sebutan terindah. 
Kata yang semerbak cinta dan impian, manis dan syahdu yang memancar dari kedalaman jiwa.

Ibu adalah segalanya. Ibu adalah penegas kita dilaka lara, impian kta dalam rengsa, rujukan kita di kala nista. 
Ibu adalah mata air cinta, kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi. Siapa pun yang kehilangan ibinya, ia akan kehilangan sehelai jiwa suci yang senantiasa 
merestui dan memberkatinya.

Alam semesta selalu berbincang dalam bahasa ibu. Matahari sebagai ibu bumi yang menyusuinya melalui panasnya. 
Matahari tak akan pernah meninggalkan bumi sampai malam merebahkannya dalam lentera ombak, syahdu tembang beburungan dan sesungaian.

Bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan. Bumi menumbuhkan, menjaga dan membesarkannya. Pepohonan 
dan bebungaan adalah ibu yang tulus memelihara bebuahan dan bebijian.

Ibu adalah jiwa keabadian bagi semua wujud. 
Penuh cinta dan kedamaian.


Monday, December 19, 2011

~.tentang 1 lagi puisi ga jelas.~


JINGGA

Hitam pekat
Putih pucat
Membias pada coklat
membawa jingga

Hitam pekat
Putih pucat
membias pada hijau tosca, marun, biru, nila
menoreh jingga

hitam pekat
putih pucat
membias pada kelabu sendu
memedar jingga

hitam pekat
putih pucat
datang sang tanpa warna
menyisipkan jingga

jingga
jingga lagi
jangan pergi
jangan pernah pergi


Friday, December 16, 2011

~. tentang heart to heart.~

=sist.....ol dunk...I need you right now.....=
message sent
2 menit kemudian suara Tompi yg ngeswing abis berkumandang..
"I could stay awake just to hear you're breathing...."

=wait a minute, I'll be there=  balasnya

Yahoo messenger this morning....
She : hi nduk.... how's life?
Me : hi sist....so so
She : heiii what's going on...it's not you with 'so so...'
Me : heh?
She : you always answer the how's life question's with uapiiiikkkkk with your njelehi emoticon
Me : hahahahhahahahaha.......njelehi emoticon? bukan aku seorang yg suka memporak porandakan bahasa...
She : so...? apa yg bisa kupangku?
Me : hehehhe.....
Curhatan off the record berlangsung.....

dan aku terberkati luar biasa dari pembicaraan heart to heart pagi ini yang juga ingin kubagikan.....
“kamu ingin bahagia dan tersenyum dalam dunia jinggamu atau tenggelam dalam tempurung kesedihan yang menyesakkan….semuanya hanya tergantung bagaimana kita mengelolanya nduk….lihatlah dari kacamata bahagia…jangan dari kacamata kesedihan….jika sudah bisa…maka meskipun kesedihan dan kepedihan membebatmu…kau tetap bisa selalu tersenyum…..satu lagi…berbahagia untuk kebahagiaan orang lain yang merupakan mimpi buruk kita, itu sangat tidak mudah…tetapi ketika kamu sudah bisa melakukannya...... sebenarnya kamu sedang berbahagia dalam hakikat yang sebenarnya…”
Me : thanks ya sist...you're the best..
She : kagak ada yg gratis di dunia ini, enak aja udah bangunin orang cuma thanks doang...
Me : hahahahaha......yowes manut aku...
She : mpek2 sak juragan e yoooo....awas nek ora!
Me : hahahha.....yoooohhhhhhh
She : o iyooo sesuk meneh nek meh golek pencerahan sing rodho isuk meneh yooo :( nggugah wong turu wae...lagian kok yoo ra mau bengi lho...
Me : hahahha sorry sist.....mau bengi gerbang Neptunus ditutup gasik dadi aku yo merapat gasik...
She : dasar keboooooo........
Me : berarti dirimu yo kebo...
She : lhaiyooooo.....kan kita sebangsa....hahahhahaha
Me : wkwkkwkw...thanks ya sist....
She : ur wolcome..that's what a friend are for....

-Dan aku memutuskan untuk berbahagia-

Thursday, December 15, 2011

~.tentang sejenak menoleh ke belakang.~


lagu ini membuatku
sejenak menoleh ke belakang
mengurainya lagi
merenungkannya lagi
menggugah haru ku
haru untuk sebuah kasih sayang yang belum terganti

Wednesday, December 14, 2011

~.tentang yang terjadi pagi ini.~

Sebuah dialog yang terjadi pagi ini....
X : selama ini kita sudah demikian baik, apa yang mereka minta selalu kita beri secepat mungkin. tapi apa yang kita terima sekarang, apa balasan mereka...sudah, nanti kalau mereka minta tidak usah diberi...! dengan nada dan raut muka yang ga enak didengar dan diliat.....
Y : wah kalo gitu kita gak ada bedanya dengan mereka dong pak...
X mati gaya tidak bisa berkata apa-apa......

Sebuah pelajaran didapat di hari sepagi ini......
jika baik dibalas dengan baik, lalu apa bedanya kita dengan yang lain?

yang membuat kita 'berbeda' dengan yang lain adalah..........
ketika kita mampu mengasihi yang lain meski apa yang telah diperbuatnya.........
membuat dahi berkerut.................,
membuat hati menciut sehingga tidak bisa menampung kesal..............,
membuat darah naik ke ubun-ubun...................,
membuat kepala kita keluar sungut.................,
membuat kita merapal nama-nama binatang.......,

mari menjadi pribadi yang berbeda, karena sesungguhnya kita diperlengkapi untuk itu....

Monday, December 12, 2011

~.tentang sebuah puisi.~

Nocturne ( A Painting of Night Scene)

Memandang jauh ke ujung batas tanda
Membayang samar selintas gambar
kelabu tak terbaca

(ahh entahlah, kulelah menangkap makna)

Jika itu bukan dirimu
mungkin ia nya adalah....
sosok waktu yang tak kan memberikan restu

--IAA--

Tidak jelas siapa penulisnya, kutemukan di video Rida Sita Dewi yang diunggah di Youtube....
dan aku sangat menyukainya...................................


Saturday, December 10, 2011

~.tentang The Eagle in the Sparrow.~



Burung Elang dalam Burung Pipit [The Eagle in the Sparrow]




Aku menatap ke bawah dan melihat bayangan seekor burung pipit yang sedih dan lemah, selalu mengepakkan sayap-sayap kecilnya menerpa angin, dan saat butir-butiran pasir yang beterbangan menghujam tubuhnya, ia berjuang dengan segenap kemampuannya untuk tetap terbang membungkukkan punggungnya yang telah letih.
Aku merasakan diriku bagai burung pipit itu, terbelenggu dan tak berdaya di bumi ini, dan kesedihan menorehkan luka yang dalam pada asa di dalam diriku yang melemah. Aku telah melihat sebuah gelas yang kosong setengahnya yang membuatku begitu putus asa. Sebenarnya, bagian yang setengahnya yang dituangkan adalah nektar yang telah lama aku inginkan dan butuhkan.
Aku menangis dalam hati.
Aku berhenti dan mencium sekuntum mawar tapi pastinya mawar yang salah.
Aku punya jiwa dan spirit tapi telah lama terlupakan dan jiwa serta spirit itu bahkan tidak saling menyapa.
Di saat aku mengepakkan sisa-sisa daya dan keberanianku ke dalam sayapku yang harus segera aku kepakkan,..Aku benar-benar kehilangan arah tujuan yang telah aku tetapkan.
Aku benar-benar tersesat dimana aku telah ditakdirkan untuk berada. Setiap bidang tanah yang kutandai ada di sini dan aku semakin tersesat dalam hidup ini.
Dalam gelapnya pengetahuanku akhirnya kutemui harapanku dalam kebenaran sejati  yang sama sekali tidak kumiliki.
Aku takkan pernah mencapai tempat yang telah ditakdirkan untukku melalui jalan ini..tak peduli upaya,darah,air mata,keelokan jiwaku,..saat sayap-sayapku terluka oleh makhluk kesedihan yang kuciptakan sendiri.
Dan dalam pengharapan yang hampa ini, yang terbentuk dari penghinaan namun menyadarkan, Aku menemukan angin..bukan hanya angin tapi angin di dalam angin.
Aku berhenti mengepakkan sayapku, membiarkannya, dan mulai melayang..melambung ke angkasa jiwaku yang sejuk dan lembut, kehidupanku yang sesungguhnya sebenarnya tak perlu dicemaskan.
Segala sesuatu menjadi baru dan aku melayang , kemudian membumbung tinggi, tanpa perlu mengepakkan sayap menuju surga.
Sayap-sayapku memeluk langit dan akhirnya jiwaku mengenal lagi spiritku.
Nektar itu bukan di dalam gelas, karena ia telah dituangkan ke dalam jiwaku, dan mawar yang harum mewangi itu ada dimana-mana.
Aku tak perlu berjuang dan melukai tubuhku karena sekarang aku hidup.
Pasir dan angin turut bersamaku di saat aku terbang, saudara-saudaraku ada disisiku, mengusap-usap dan memelukku.
Aku mengamati isi seluruh dunia menghirup dan menghembuskan keindahan murni.
Berat tubuhku menguap bersama napas kelegaan yang kuhembuskan, dan mengisi awan gemawan yang membelai rambutku.
Aku melihat ke bawah,
Burung pipit yang sedih itu tidak ada lagi.
Aku hanya melihat rentang lebar sayap seekor elang berteman dengan angin dari semua angin di mana Elang selalu menjadi bagiannya.


__Charles C.Manz__


Dan aku ingin sekali bisa seperti itu :'(




Tuesday, December 6, 2011

~. tentang lagu Santa Fe.~


suka banget lagu ini...lagu rock dengan balutan biola.....kerennn...

~.tentang pilihan menjadi tua atau dewasa.~



--Orang-orang tua seperti kami biasanya tidak menyesali apa yang telah diperbuatnya,
 tetapi lebih menyesali apa yang tidak kami perbuat--


lagi sebuah cerita luar biasa yang menginspirasi, jadi inget iklan rokok itu...menjadi tua itu pasti....menjadi dewasa itu pilihan.....dan banyak dari kita yang abstain ternyata....tidak memilih...:) akhirnya disaat kulit kita nanti sudah seperti disetrika hanya ada penyesalan..mengapa dulu saya tidak ini dan tidak itu...tidak ingin menyesal jika saat itu datang nanti...? mari kita memilih...:) 

Hari pertama kuliah di kampus, profesor memperkenalkan diri dan menantang kami untuk berkenalan dengan seseorang yang belum kami kenal. Saya berdiri dan melihat sekeliling ketika sebuah tangan lembut menyentuh bahu saya. Saya menengok dan mendapati seorang wanita tua, kecil, dan berkeriput, memandang dengan wajah yang berseri-seri dengan senyum yang cerah.
Ia menyapa, “Halo anak cakep. Namaku Rose. Aku berusia delapan puluh tujuh. Maukah kamu memelukku?”
Saya tertawa dan dengan antusias menyambutnya, “Tentu saja boleh!”.
Dia pun memberi saya pelukan yang sangat erat. “Mengapa kamu ada di kampus pada usia yang masih begitu muda dan tak berdosa seperti ini?” tanya saya berolok-olok.
Dengan bercanda dia menjawab, “Saya di sini untuk menemukan suami yang kaya, menikah, mempunyai beberapa anak, kemudian pensiun dan bepergian.”
“Ah yang serius?” pinta saya. Saya sangat ingin tahu apa yang telah memotivasinya untuk mengambil tantangan ini di usianya.
“Saya selalu bermimpi untuk mendapatkan pendidikan tinggi dan kini saya sedang mengambilnya!” katanya. Setelah jam kuliah usai, kami berjalan menuju kantor senat mahasiswa dan berbagi segelas chocolate milkshake. Kami segera akrab. Dalam tiga bulan kemudian, setiap hari kami pulang bersama-sama dan bercakap-cakap tiada henti. Saya selalu terpesona mendengarkannya berbagi pengalaman dan kebijaksanaannya. Setelah setahun berlalu, Rose menjadi bintang kampus dan dengan mudah dia berkawan dengan siapapun. Dia suka berdandan dan segera mendapatkan perhatian dari para mahasiswa lain. Dia pandai sekali menghidupkannya suasana. Pada akhir semester kami mengundang Rose untuk berbicara di acara makan malam klub sepak bola kami. Saya tidak akan pernah lupa apa yang diajarkannya pada kami. Dia diperkenalkan dan naik ke podium. Begitu dia mulai menyampaikan pidato yang telah dipersiapkannya, tiga dari lima kartu pidatonya terjatuh ke lantai. Dengan gugup dan sedikit malu dia bercanda pada mikrofon.
Dengan ringan berkata, “Maafkan saya sangat gugup. Saya sudah tidak minum bir. Tetapi wiski ini membunuh saya. Saya tidak bisa menyusun pidato saya kembali, maka ijinkan saya menyampaikan apa yang saya tahu.”
“Kita tidak pernah berhenti bermain karena kita tua. Kita menjadi tua karena berhenti bermain. Hanya ada empat rahasia untuk tetap awet muda, tetap menemukan humor setiap hari. Kamu harus mempunyai mimpi. Bila kamu kehilangan mimpi-mimpimu, kamu mati. Ada banyak sekali orang yang berjalan di sekitar kita yang mati namun mereka tak menyadarinya.” “Sungguh jauh berbeda antara menjadi tua dan menjadi dewasa. Bila kamu berumur sembilan belas tahun dan berbaring di tempat tidur selama satu tahun penuh, tidak melakukan apa-apa, kamu tetap akan berubah berubah menjadi dua puluh tahun. Bila saya berusia delapan puluh tujuh tahun dan tinggal di tempat tidur selama satu tahun, tidak melakukan apapun, saya tetap akan menjadi delapan puluh delapan. Setiap orang pasti menjadi tua. Itu tidak membutuhkan suatu keahlian atau bakat. Tumbuhlah dewasa dengan selalu mencari kesempatan dalam perubahan.”
“Jangan pernah menyesal. Orang-orang tua seperti kami biasanya tidak menyesali apa yang telah diperbuatnya, tetapi lebih menyesali apa yang tidak kami perbuat. Orang-orang yang takut mati adalah mereka yang hidup dengan penyesalan.” Rose mengakhiri pidatonya dengan bernyanyi “The Rose”.
Dia menantang setiap orang untuk mempelajari liriknya dan menghidupkannya dalam kehidupan sehari-hari. Akhirnya Rose meraih gelar sarjana yang telah diupayakannya sejak beberapa tahun lalu. Seminggu setelah wisuda, Rose meninggal dunia dengan damai. Lebih dari dua ribu mahasiswa menghadiri upacara pemakamannya sebagai penghormatan pada wanita luar biasa yang mengajari kami dengan memberikan teladan bahwa tidak ada yang terlambat untuk apapun yang bisa kau lakukan.
Ingatlah, menjadi tua adalah kemestian, tetapi menjadi dewasa adalah pilihan.
Sediakan waktu untuk berpikir, itulah sumber kekuatan.
Sediakan waktu untuk bermain, itulah rahasia awet muda.
Sediakan waktu untuk membaca, itulah landasan kebijaksanaan.
Sediakan waktu untuk berteman, itulah jalan menuju kebahagiaan.
Sediakan waktu untuk bermimpi, itulah yang membawa anda ke bintang.
Sediakan waktu untuk mencintai dan dicintai, itulah hak istimewa Tuhan.
Sediakan waktu untuk melihat sekeliling anda, hari anda terlalu singkat untuk mementingkan diri sendiri.
Sediakan waktu untuk tertawa, itulah musik jiwa. (Doa Inggris Kuno)

~.tentang hukum tabur tuai.~




memang aku sedang mellow atau memang cerita yang menyentuh.....
tapi sungguh merupakan cerita yang menginspirasi....bahwa apa yang kita tabur baik itu baik ataupun tidak baik akan kita tuai, saat itu juga, besok, lusa minggu depan, bulan depan, tahun depan.....? kita tidak pernah tahu kapan, tapi pasti akan kita tuai....bahkan sampai ke anak cucu kita.....saya masih merasakan tuaian dari apa yang ditabur oleh kakek saya.....jadi kenapa tidak mulai dari sekarang....mari menabur......
Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup dari menjual asongan dari pintu ke pintu, menemukan bahwa dikantongnya hanya tersisa beberapa sen uangnya, dan dia sangat lapar. Anak lelaki tersebut memutuskan untuk meminta makanan dari rumah berikutnya. Akan tetapi anak itu kehilangan keberanian saat seorang wanita muda membuka pintu rumah. Anak itu tidak jadi meminta makanan, ia hanya berani meminta segelas air. Wanita muda tersebut melihat, dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut pastilah lapar, oleh karena itu ia membawakan segelas besar susu.

Anak lelaki itu meminumnya dengan lambat, dan kemudian bertanya, “Berapa saya harus membayar untuk segelas besar susu ini?”
Wanita itu menjawab: “Kamu tidak perlu membayar apapun”. “Ibu kami mengajarkan untuk tidak menerima bayaran untuk kebaikan” kata wanita itu menambahkan.
Anak lelaki itu kemudian menghabiskan susunya dan berkata: “Dari dalam hatiku aku berterima kasih pada anda.”
Sekian tahun kemudian, wanita muda tersebut mengalami sakit yang sangat kritis. Para dokter di kota itu sudah tidak sanggup menanganinya. Mereka akhirnya mengirimnya ke kota besar, dimana terdapat dokter spesialis yang mampu menangani penyakit langka tersebut. Dr. Horward Kelly dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Pada saat ia mendengar nama kota asal si wanita tersebut, terbersit seberkas pancaran aneh pada mata dokter Kelly. Segera ia bangkit dan bergegas turun melalui hall rumah sakit, menuju kamar si wanita tersebut. Dan berpakaian jubah kedokteran ia menemui si wanita itu. Ia langsung mengenali itu pada sekali pandang. Ia kemudian kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya terbaik untuk menyelamatkan nyawa wanita itu. Mulai hari itu, Ia selalu memberikan perhatian khusus pada kasus wanita itu. Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya diperoleh kemenangan….Wanita itu sembuh!! Dr. Kelly meminta bagian keuangan rumah sakit untuk mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan kepadanya untuk persetujuan. Dr. Kelly melihatnya,dan menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar tagihan, dan kemudian mengirimkannya kekamar pasien.
Wanita itu takut untuk membuka tagihan tersebut, ia sangat yakin bahwa Ia tak akan mampu menbayar tagihan tesebut walaupun harus dicicil seumur hidupnya. Akhirnya Ia memberanikan diri untuk membaca tagihan tersebut,dan ada sesuatu yang menarik perhatiannya pada pojok atas lembar tagihan tersebut. Ia membaca tulisan yang berbunyi..
“Telah dibayar lunas dengan segelas besar susu!!” tertanda, Dr Horward Kelly.
Air mata kebahagian kehilangan membanjiri matanya. Ia berdoa: “Tuhan, terima kasih, bahwa cintamu telah memenuhi seluruh bumi melalui hati dan tangan manusia.”

--siapa menabur ia akan menuai--

Saturday, December 3, 2011

~.[masih] tentang puisi Dewi Lestari.~



 yang ini aku sangat menyukainya, yang membuat aku jatuh cinta pada karya-karyanya






Ksatria, Putri dan Bintang Jatuh


Engkaulah getar pertama yang meruntuhkan gerbang tak berhujung mengenal hidup.
Engkaulah tetes embun pertama yang menyesatkan dahagaku dalam cinta tak bermuara.
Engkaulah matahari firdausku yang menyinari kata pertama di cakrawala aksara.
Kau hadir dengan dengan ketiadaan.
Sederhana dalam ketidakmengertian.
Gerakmu tak pasti.
Namun aku terus disini.
Mencintaimu.
Entah kenapa?



AKAR
Engkaulah kilatan cahaya yang menyapulenyapkan segala jejak dan bayang.
Engkaulah bentang sinar yang menjembatani jurang antar duka mencinta dan bahagia terdera.

Engkaulah terang yang kudekap dalam gelap saat bumi bersiap diri untuk selamanya lelap.


Andai kau sadar arti pelitamu.
Andai kau lihat hitamnya sepi di balik punggungmu.

Tak akan kau sayatkan luka demi menggarisi jarakmu dengan aku.

Karena kita satu.

Andai kau tahu.



Dari Novel Supernova - Petir
Engkaulah gulita yang memupuskan segala batasan dan alasan.

Engkaulah petunjuk jalan menuju palung kekosongan dalam samudra terkelam.
Engkaulah sayap tanpa tepi yang membentang menuju tempat tak bernama namun terasa ada.


Ajarkan aku.
Melebur dalam gelap tanpa harus lenyap.
Merengkuh rasa takut tanpa perlu surut.
Bangun dari ilusi namun tak memilih pergi.

Tunggu aku.
Yang hanya selangkah dari bibir jurangmu.

~.tentang puisi Dewi Lestari -Barangkali Cinta-.~


sebuah puisi Dewi Lestari, dan aku menyukainya

Barangkali cinta… jika darahku mendesirkan gelombang yang tertangkap oleh darahmu dan engkau beriak karenanya. Darahku dan darahmu, terkunci dalam nadi yang berbeda, namun berpadu dalam badai yang sama.
Barangkali cinta… jika napasmu merambatkan api yang menjalar ke paru-paruku dan aku terbakar karenanya. Napasmu dan napasku, bangkit dari rongga dada yang berbeda, namun lebur dalam bara yang satu.
Barangkali cinta… jika ujung jemariku mengantar pesan yang menyebar ke seluruh sel kulitmu dan engkau memahamiku seketika. Kulitmu dan kulitku, membalut dua tubuh yang berbeda, namun berbagi bahasa yang serupa.
Barangkali cinta… jika tatap matamu membuka pintu menuju jiwa dan aku dapati rumah yang kucari. Matamu dan mataku, tersimpan dalam kelopak yang terpisah, namun bertemu dalam setapak yang searah.
Barangkali cinta… karena darahku, napasku, kulitku, dan tatap mataku, kehilangan semua makna dan gunanya jika tak ada engkau di seberang sana.
Barangkali cinta… karena darahmu, napasmu, kulitmu, dan tatap matamu, kehilangan semua perjalanan dan tujuan jika tak ada aku di seberang sini.
Pastilah cinta… yang punya cukup daya, hasrat, kelihaian, kecerdasan, dan kebijaksanaan untuk menghadirkan engkau, aku, ruang, waktu, dan menjembatani semuanya demi memahami dirinya sendiri

Friday, December 2, 2011

~.tentang rindu yang paling dahsyat.~




Puncak rindu
 yang paling dasyat
ketika dua orang
tak saling sms/bbm/telpon,
 tapi diam-diam 
saling mendoakan. 

SudjiwoTedjo









~.silent praying.~



segenap rasa dan semesta berpadu dalam melodi
and it's all about you.......................




~.tentang Desember.~



aku tak pernah begitu mensyukuri keberadaan bulan keduabelas 
seperti yang sekarang ini kurasakan
Bulan seribu lilin
Bulan seribu damai
Please be nice




~.tentang seorang lelaki dengan kopi dan kreteknya.~




Disudut temaram sebuah kamar, sang waktu seakan menyiput
seorang lelaki dengan kopi dan kreteknya menatap nanar langit-langit kamar
mencoba dengan segala daya berdamai dengan malam
untuk keduabelas kalinya ia menghidupkan korek zipponya
kesebelas batang kretek telah menjadi asap yang memenuhi partikel udara di ruang itu
tiga gelas cangkir espresso telah mengering meninggalkan bercak hitam
keduanya menyimpan cerita dan tanya yang sama......
Mengapa........ dengan ribuan tanda tanya......

Kopi dan kreteknya bercerita tentang kesahnya pada sang takdir
yang dengan kejam merenggut separuh jiwanya
tiap tegukkan dan hisapannya bercerita tentang selaksa peristiwa
yang bagaikan mimpi indah dalam tidur dengan selimut gerimis
.....bahwa ia pernah berjalan bersama perempuannya di jalan-jalan kenangan untuk menaklukan matahari
.....bahwa ia pernah bersama perempuannya menikmati tiap rintik tetes air dalam penantian meredanya hujan
.....bahwa ia pernah menjadi sandaran sekeping hati perempuannya yang letih oleh leliku hidup yang kejam
.....bahwa ia pernah menjadi seorang lelaki karena seorang perempuan yang dari sorot mata nya berbicara ini lelakiku
.....bahwa ia pernah pergi dan pulang menjinjing pelangi untuk pemilik hatinya

Tegukan dan hisapan terakhirnya seolah mengurai kalimat-kalimat
wahai nirwana mohon peluk aku...
wahai dewi-dewi sudilah kiranya kau lampiaskan bahagiamu kepadaku
diperaduan ini aku menunggu punggungmu
untuk mengalirkan kekuatan magis mu padaku
kekuatan untuk terus tegap melangkah ke depan
meski terlalu seribu tanya menjadi rintang

Thursday, December 1, 2011

~.tentang permohonanku pada Tuhan Yang Maha Canda.~





aku pernah menangisi satu hal
 yang tak satu orang pun kuijinkan mengetahuinya

ya Tuhan............................. aku tidak ingin itu terjadi lagi...
kali ini saja aku mohon.........jangan bercanda duh Gustiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii.............








Tuesday, November 29, 2011

~.tentang rahasia langit.~


Langit menyimpan rapat rahasia tentangmu
bahkan bintang yang bergantung disana tidak mengetahui cerita tentang :
aku pernah tersipu untuk suatu kekeliruan yang menjadi awal
aku pernah berada dalam ruang kaca tanpa penghuni tapi aku bahagia
aku pernah menembus dingin malam untuk menghapus amarahmu
aku pernah menyesali satu hal yang tidak sempat kulihat
 yang merupakan keinginan terbesarku
aku pernah merasa kehilangan sebelum aku memiliki
aku pernah menangisi satu hal
 yang tak satu orang pun kuijinkan mengetahuinya
kini jemariku memainkan sendiri kelibatan cerita itu
untuk dikenang
bagaimanapun hadirmu pernah membalut luka
 yang sebelumnya tak pernah kusangka akan sembuh
kini bahagiamu adalah doaku
seperti juga inginku
agar bahagiaku menjadi bagian dari doamu



:)  :)  :)  :)  :)

Monday, November 28, 2011

~.tentang doaku.~


 satu malam terjaga untuk sebuah anatomi cinta
apa dan mengapa adalah awal segalanya
dari senja hingga pagi buta
tak ada satupun jawaban



cinta untuk dirasa bukan untuk dicari apa dan mengapa
 kata seorang musafir yang masih terjaga di malam yang menjauh
pahami dengan nurani dan kau akan mengerti

dan dipenghujung malam kutemukan hakikatnya
cinta itu rasa.....
dan ada padaku tapi menjadi milikmu
utuh....satu....

itu saja....? sesederhana itu....?
ya itu saja...
ini rasaku dan itu milikmu.....
 titik tanpa koma tanpa tanda tanya
dan itu sudah cukup bagiku...tanpa apa dan mengapa

bahkan jika ternyata kau tidak menyadarinya...
bahkan jika ternyata rasamu justru miliknya....
asal kau tertawa...asal kau bahagia.......
karena itu doaku...........
doaku di nadimu....










Thursday, November 24, 2011

~.tentang curhatan seorang teman.~

Belum lama ini aku mendapat telphone dari seorang teman baik, biasanya ia telphone atau sms ketika sedang galau dan butuh shelter untuk singgah dan menumpahkan kegalauannya, untuk kemudian pergi lagi melanjutkan rute perjalanan hidupnya.....demikian juga sebaliknya aku kepadanya.....that's what friend are for.....isn't it...?

Begini percakapan kami :
Temanku (sebut saja Soimah) : hallo sist...piye kabare...? 
aku : baik....as usual.....dirimu gmn...?
Soimah : wuaaahhhh lagi galau to the max kie....bingung banget aku 
Dalam hatiku....ia lah kalau ga galau ga mungkin dirimu sampe telphone aku.....
Aku : kenapa lagi....?
Soimah : buntu sist...aku ga tau lagi harus gimana....aku dah coba beberapa cara untuk mencari jawabnya...mulai dari tanya sana sini....kalau kata peter pan...coba bertanya pada manusia tak ada jawabnya..coba bertanya langit malam..langit tak mendengar....semua yang aku tanya ga bisa ngasih jawaban yang jelas....dirimu harapan terakhirku *dengan nada memelas dan putus asa
Aku : .....opo tho...opo masalahe...? *aku mulai tersentuh dengan memelasnya nada bicaranya
Soimah : tapi janji sik yoooo jangan cerita-cerita.....
Aku : iyaaa....janji.....ada apa...? *aku semakin penasaran
Soimah : sebenarnya aku malu mau menanyakan ini, tapi aku benar-benar ga tau lagi harus tanya kesiapa....?
Aku : iyaaaa....tapi apa masalahnya...?
Soimah : sist......sebenarnya orang tua upin dan ipin itu siapa....? *masih dengan nada serius dan memelas
Aku : soimmmmmmmmmmmmmmaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh....*entah berapa desibel dan berapa oktaf teriakanku.........%&^%&^$*&)(&)(&%&^$$@#@$^*(*))()_*&%^$#@$% (baca : telo bonggol semut hitam bayem kangkung sawi wortel kentang *semua penghuni pasar keluar semua......) *mengumpat pun sekarang harus yang sehat...:)

kudengar suara ngakak soimah di telphone yang gak habis-habis....


Tuesday, November 22, 2011

~.kerapuhanku.~



Maaf tidak ku tepati janjiku senja.................
Aku datang lagi dengan berbait-bait sumpah serapahku
karena bejana tiga dimensi yang kau beri...................................
tidak lagi sanggup menampungnya......................................................
ia bahkan memuntahkannya kembali ............................................................
hingga didengar oleh kecoak-kecoak dibalik sofa......................................................

kau masih yang terbaik senja............................
hanya kau yang mampu menelan habis sumpah serapahku
tanpa sempat didengar oleh angin malam....................................
tapi kali ini aku tidak butuh petuah bijakmu..........................................
aku hanya butuh tempat untuk merebahkan tangguhku...................................
karna ternyata aku rapuh......................................................................................

Monday, November 21, 2011

~.kidung sebuah bejana.~



Akulah bejana mu
retak dan tak berbentuk
segala tangis dan serapahmu
boleh engkau tuang ke dalamnya
sebanyak kau mau...selama kau mau


tapi berjanjilah untuk satu hal..... tersenyumlah......
hapuslah bias kesedihan dari kedua matamu
karna hanya itu yang ingin aku lihat.....
karna kau berhak untuk itu.....
karna.........................

Saturday, November 19, 2011

~.menjadi berkat dan terang bagi sesama.~


Sebuah percakapan yang menginspirasi dari wall seorang teman.....
begitu banyak jemaah fesbukiyah pasif (yang jarang komen sana sini, like this sana sini tapi sangat aktif membaca dan berjalan2 dari wall ke wall...dari status ke status...dari catatan e catatan..dari link ke link....), bahkan lebih banyak jumlahnya dari yang aktif......
saya termasuk jemaah pasif ....dan sudah sangat banyak yang saya dapatkan...
sekali lagi saya menemukan Tuhan dan malaikat-malaikatnya di dunia yang katanya maya ini.... 
dan sekali lagi kita bisa menjadi berkat...menjadi terang...bagi orang lain dengan berbagai cara, termasuk dengan apa yang kita share dalam situs2 jejaring sosial....
Selamat menjadi berkat dan terang bagi sesama...:)

Tuesday, November 15, 2011

~.tentang 'kita'.~


= "saya" dan "kamu" hanya perlu sedikit lagi usaha untuk bisa sampai ke "kita" =


"diujung jalan itu..... "kita".....ayo bergandengan tangan untuk sampai kesana....." : katanya
aku : :) *mengangguk dan mengulurkan tangan

*dan jalan untuk sampai kesana tidak pernah mudah.......karena cinta memang menciptakan "kita" tapi tanpa memusnahkan "saya".....dan "saya" selalu menjadi kerikil tajam dalam perjalanan itu.....


Saturday, November 12, 2011

~.tentang sebuah ironi.~

Drupadi Memakai Rok Mini*




Bima tiba-tiba saja menggebrak meja taruhan. Meja judi tempat Duryudana dan Yudhistira bermain dadu itu lansung hancur berkeping-keping.

Wajah putra Pandu yang perkasa itu merah padam menahan amarah. Andai saja Arjuna tak menahan, hampir saja diremukkan tangan kakaknya, Yudhistira.

Bima geram kepada kakaknya. Kakakanya yang telah mempertaruhkan Drupadi di meja perjudian. “Saat kau pertaruhkan seluruh hartamu, aku diam saja. Karena kau adalah raja. Saat kau pertaruhkan kami, adik-adikmu, aku diam saja. Karena kau adalah kakakku. Begitu juga saat kau pertaruhkan dirimu. Karena kau yang berhak atas hidupmu. Tapi apa hakmu mepertaruhkan Drupadi?” geram Bima.

“Mana tanganmu, biar kuremukkan tanganmu. Tangan yang mempertaruhkan apa saja dan kalah!”Arjuna kembali menengahi meredakan amarah Bima.

Yudhistira hanya menunduk. Seluruh harta, tanah, ternak, kerajaan, kini sudah ludes terampas ke tangan Kurawa. Keempat adiknya, bahkan dirinya sudah bukan miliknya lagi, semua sudah berpindah tangan lewat meja taruhan. Terakhir sekali Drupadi, istri Pandawa, yang terenggut ke tangan Kurawa.

Duryudana segera menyuruh adiknya, Dursasana, menyeret Drupadi ke tengah ruangan. Menyadari Drupadi menjadi miliknya, birahi Dursasana langsung naik ke ubun-ubun. Kata-kata cabul langsung keluar dari mulutnya. Lalu segera direnggutnya ujung kain Drupadi.

Yudhistira masih diam menunduk. Di sampingnya, rahang Bima mengeras menahan amarah melihat kelakuan cabul Dursasana. Tak tahan atas penghinaan tersebut, segera Bima melepas sumpah yang mengerikan. Ia berikrar, dalam peperangan kelak, ia akan merobek dada Dursasana dan meminum darahnya.

Mendengar sumpah itu, Dursasana sedikit menciut nyalinya. Namun nafsunya kembali menguasai dirinya. Dia tetap berhasrat menelanjangi Drupadi saat itu juga. Di hadapan Pandawa.

Tapi, Dewa melindungi Drupadi. Kain yang membalut tubuh Drupadi menjadi tak berujung. Kain yang direnggutnya terus terulur tiada habis-habisnya.Tubuh Drupadi tetap terbungkus. Sampai putra itu kelelahan sendiri dan menghentikan kecabulannya.***

Itu sepenggal cerita dari epik Mahabrata. Cerita saat kebaikkan dan kejahatan begitu jelas batasnya. Seorang ksatria perkasa marah saat seorang perempuan lemah dihinakan didihadapannya.

Kini batas itu menjadi kabur dan samar. Ketika perempuan sendiri menanggalkan sendiri pakaian yang membungkus tubuhnya. Dan mempertontonkannya kepada orang-orang tubuhnya sebagai suatu keindahan. Dan dia menyukainya saat mempertontonkan kemolekkan tubuhnya. Adakah seorang Bima yang melepaskan sumpahnya?

Dulu, Duryudana harus menggunakan kelicikan Sangkuni, berjudi dengan Yudistira, dan menghadapi kemarahan Bima agar Dursasana bisa melucuti kain penutup tubuh Drupadi yang ternyata tak berujung itu.

Sekarang, kain-kain Drupadi terlucuti dengan sendirinya. Begitu mudah. Tanpa harus menghadapi amarah Bima.

Oh, betapa senang Dursasana..

*Tulisan di atas merupakan cerita ulang dari esai As. Laksana yang berjudul Kain Sang Dewi dari Podium Detik.

Tulisan ini saya copas dari tetangga sebelah murni dan tidak akan mengurangi atau menambahkan...:)