Friday, July 6, 2012

Jumat pertama bulan Juli


04.52
Selamat pagi Hujan…… *riuh sekali hujan merayakan pagi*
Iramanya seperti nyanyian nina bobok bagiku….
Dingin yang dibiaskannya membuat kedua tanganku menarik selimut lebih rapat dan tenggelam dalam kehangatannya
Sejenak terbayang ibu-ibu pedagang dipasar, aaahhhh ketika hujan bagiku adalah berkat…sebagai musik pengantar untuk tidur kembali tapi bagi mereka hujan di pagi buta adalah musibah. Jadi teringat tayangan berita kemarin sore, kekeringan di Banten membuat petani gagal panen dan akibatnya tidak bisa menyekolahkan anaknya. Satu peristiwa bisa menjadi berkat bagi sebagian orang sekaligus juga musibah bagi sebagian lain. Dan saya tidak punya keberanian lagi untuk bertanya, mengapa Tuhan…..

07.45
Sampai di kantor masih sepi
Memarkir motor, dan menemukan kucing tetangga yang sering main ke kantor masih terlelap….nyenyak sekali. Bahkan hujan yang bagi saya berkat tadi pagi, dinginnya juga menjadi berkat bagi si kucing.


Oiya masih tentang hujan, hujan yang di pagi buta tadi adalah berkat bagi saya, karena membuat saya kembali terlelap dengan nyenyaknya, dalam beberapa saat telah berubah menjadi musibah ketika, waktunya berangkat ke kantor ternyata masih gerimis. Saya harus kembali naik keatas untuk mengambil jaket dengan menggerutu [tentu saja] dan turun lagi. Sudah lupa bayangan ibu2 pedagang pasar yang harus membawa dagangannya dalam hujan tadi pagi, bahwa saya masih jauh lebh beruntung. Dan saat itu saya menemukan kenyataan tak terbantahkan, saya memang manusia…wkwkwk…eanaaaaahhhhh…….

12.03


Ini sebenarnya pekerjaan yang tidak begitu saya suka, mencocokkan, memilah kemudian mengarsipnya…dalam jumlah yang tidak sedikit dan menghabiskan waktu setengah hari ditemani cappuccino pagi ini yang cepat sekali dingin seperti seseorang yang divonis penyakit yang belum ditemukan obatnya, penyakit “aku mencintaimu dan kamu mencintai dia”, saya ingin sekali menjadi penemu obatnya, terutama untuk menyembuhkan diri sendiri *hahaha *mentertawakan kenyataan puahit itu terkadang merupakan cara terampuh menerima kenyataan meski tidak selalu berhasil sih

14.42
Saya ngikik dan senyum2 sendiri…hadeuuuh…..now… I know why….saya selalu bisa tersenyum dan tertawa dan merasa nyaman, bukankah itu amunisi mematikan dalam memasuki kancah peperangan yang disebut “hidup”? Dengan senyum dan tawa, bukankah semua akan terasa lebih mudah? Aah…. please Lord…..please……from deep inside my heart  I beg You….

17.30
dan kamar saya berubah menjadi pasar tiban. selama tiga jam
benar2 ramai. ditambah kedatangan dua orang teman lagi...
perfecto gaduhnya. perempuan kalau sudah kumpul itu memang luar biasa.
dan saya sebagai penjual monopoli :p bukannya memonopoli pasar tapi malah dibuat stress dengan polah mereka. :)))
pasar bubar, saya dan dua orang teman tadi keluar mencari makan.
perjalanan yang seru karena harus pake acara warung tutup, ganti soto lamongan, sudah saya tunggu di tempat ternyata teman saya malah sudah bablas...akhirnya terdampar di warung nasi goreng setelah acara tunggu menunggu, jatuhnya saya selalu menunggu, tidak pernah tidak. untungnya nasi goreng teri nya enak jadi semuanya terbayar lunas.

22.00
online...online...:)
cukup senang hanya dengan melihat nyala sebuah emo
browshing sembari mendengarkan pembacaan puisi @huruf kecil, saya suka sekali cara dia membacakan puisi, terlalu biasa sebenarnya tanpa intonasi tajam, tapi karakter suaranya yang menjadi poin plus. bagi saya keindahan untaian kalimat2nya demikian hidup dalam alunan suaranya. saya tidak bosan2 mendengarkannya lagi dan lagi.
ah...malam ini sang kantuk datang lebih awal berkolaborasi dengan letih dan hawa dingin yang terdengar seperti suara ibuk sewaktu saya kecil, ayo bobok sudah malam dan beliau mulai menyanyikan sebuah lagu yang masih saya ingat sampai sekarang sementara tangan saya berada di pipinya itu kebiasaan saya sampai jatuh tertidur. ah ibuk.....selamat malam

good night malam and you.....sleep tight....



No comments: