Morning has broken
Selamat pagi... morning and you .....(^__^)
alarm my roommate dari HP Sony Erricssonnya (sekarang sudah bercerai dan hanya menjadi sony) terdengar seperti suara seorang ibu yang membangunkan anak gadisnya. proses ritual mengumpulkan nyawa hanya beberapa saat saya lakukan, karena saya teringat buncis yang sudah saya potong2 kemarin tapi tidak sempat dimasak. padahal rasanya masih ingin tenggelam dalam kehangatan selimut di pagi yang dingin. terkadang kita memang dihadapkan pada pilihan yang enak dan tidak enak, masing-masing dengan segala konsekuensinya dan mau tidak mau kita harus memilih. dan saya memilih untuk meninggalkan kenyamanan selimut untuk melawan hawa dingin dan berkutat di dapur daripada nanti siang harus keluar mencari makan dibawah panas matahari yang pada jam rolasan itu sedang bertanduk.
daaaaannn......here we go......tumis buncis dan bola2 tahu ready to pack for lunch :)
![]() |
| tumis buncis dan bola-bola tahu |
sampai kantor kepagian
perlahan saya masuk lewat pintu samping dan menjumpai rerumputan dipojok halaman kantor yang mulai tumbuh kembali setelah beberapa waktu lalu disemprot peptisida.
![]() |
| rumput di halaman kantor dalam 3 peristiwa |
09.30God wants us to live like the grass.Even if it’s stepped on, crushed, burned and cut;it always persists and grows back even greener and stronger.
cappuccinno hari ini, dan ini adalah cappuccinno paling enak dan pas komposisinya baik air maupun gula seperti dua orang yang berbeda tetapi mampu menerima beda itu sebagai beda dan tidak berusaha menyamakannya. beda yang untuk diterima bukan dipermasalahkan dan saling mengisi sehingga tercipta harmoni indah seindah rasa cappuccinno hari ini.
13.20
on the line...
mendengarkan seorang curhat dan menangis....
saya mendengarkan ketidakjelasan bicaranya karena sambil menangis....
semua karena beda yang saya ungkapkan tadi.
ketika ada dua orang dalam satu perahu..dua orang yang berbeda...
dan masing2 tidak bisa menerima dan memahami...
maka keadaan tersebut akan memperanakkan kejengkelan...
yang terus dipelihara dan dikasih makan sehingga tumbuh besar
yang akhirnya itu tadi.....membuat salah satu pihak menang...is
untungnya ia bisa kembali tertawa....karena saran2 saya yang ngawur...
...intinya yang saya bilang ke dia tadi...
hidup itu memang tentang memilih..
dan ketika kita sudah memilih kita harus terima konsekuensinya...yang paling buruk sekalipun
jangan maunya hanya terima enak2nya saja....setiap pilihan selalu ada enak dan tidak enaknya...
saya tutup kalimat saya padanya tadi dengan...
"ini aku cuma ngomong apa yg ada di kepala ya, dan aku belum tentu bisa melakukannya tapi aku selalu berusaha melakukannya, meski tidak selalu berhasil"dan ia pun tertawa, tawa pertamanya setelah menangis, setelah itu mulailah ajian pengawuran saya keluar dan dia tidak berhenti tertawa....
beberapa menit yang lalu menangis...beberapa menit kemudian sudah tertawa terbahak-bahak....ahhh...memang tak ada yang abadi.....
14.30
Pulang dan mampir ke rumah teman untuk kembali mengambil
batik pesanan.
dan saya bertemu dengan seseorang yang juga tamu dirumah itu sepertinya teman dari suami kawan saya, yang entah memang ramah atau ganjen sesuatu yang terkadang beda-beda tipis, dan entah saya memang orangnya aneh atau gimana, saya tidak nyaman dengan tipe laki-laki yang seperti itu pada pertemuan pertama. SKSD banget.
dan saya bertemu dengan seseorang yang juga tamu dirumah itu sepertinya teman dari suami kawan saya, yang entah memang ramah atau ganjen sesuatu yang terkadang beda-beda tipis, dan entah saya memang orangnya aneh atau gimana, saya tidak nyaman dengan tipe laki-laki yang seperti itu pada pertemuan pertama. SKSD banget.
Saya pun secepatnya menyelesaikan urusan saya, karena segera
ingin tidur siang dan mencuci pakaian, karena besok berencana membikin wajik
dan janjian dengan teman-teman untuk hang out. Dan lelaki itu pun masih dengan
[terlalu] ramah berbasa basi. Ah saya
kemudian menjadi tidak tega atau mungkin lebih kepada karena kemudian dia juga
menggunakan bahasa jawa ketika mengetahui saya ngobrol memakai bahasa jawa
dengan sang empunya rumah, maka saya pun mulai meladeni basa basinya. Ikatan primordial itu ternyata
begitu kuat ketika kita tinggal di tanah rantau.
Dan saya juga teringat kata-kata @huruf kecil
“kita tak selalu punya pertemuan kedua,
berbaik hatilah,
agar orang tidak hidup dengan kesan buruk dari pertemuan pertama”
Saya pun berusaha seramah mungkin berpamitan dan
meninggalkan kesan yang baik pada laki2 tersebut sekaligus permintaan maaf
saya atau kecuekan saya tadi menanggapi basa basinya. Dan setelah diperhatikan
ternyata manis juga….khas lelaki jawa….semoga saya ditakdirkan masuk dalam kaum
yang selalu punya pertemuan kedua…halaaaaaahhhhhh....*ini hasil pekerjaan mata dan saya lebih percaya hasil kerja hati
11.23
hari ini saya merasakan hidup yang penuh dinamika, seperti roller coaster, kalau kemarin saya boleh tertawa-tawa, tersenyum-senyum, hari ini saya seperti membentur tembok yang galak dan ketus, untungnya saya sedang dalam kondisi hati seluas langit tanpa batas, kondisi yang hanya sesekali saja terjadi pada saya, kondisi ketika kata-kata setajam atau semenyakitkan apapun tak mampu merobek hati saya, kondisi ketika tidak dianggap sekalipun tidak bisa membuat saya down.
Note : kalimat untungnya dan seterusnya itu ternyata hanya harapan saya....semakin saya memikirkannya semakin saya berkaca-kaca dan...aaarrghhh....kamu selalu berhasil membuat saya menangis :(((((
11.23
hari ini saya merasakan hidup yang penuh dinamika, seperti roller coaster, kalau kemarin saya boleh tertawa-tawa, tersenyum-senyum, hari ini saya seperti membentur tembok yang galak dan ketus, untungnya saya sedang dalam kondisi hati seluas langit tanpa batas, kondisi yang hanya sesekali saja terjadi pada saya, kondisi ketika kata-kata setajam atau semenyakitkan apapun tak mampu merobek hati saya, kondisi ketika tidak dianggap sekalipun tidak bisa membuat saya down.
Note : kalimat untungnya dan seterusnya itu ternyata hanya harapan saya....semakin saya memikirkannya semakin saya berkaca-kaca dan...aaarrghhh....kamu selalu berhasil membuat saya menangis :(((((



No comments:
Post a Comment