kakek itu melanjutkan ceritanya tentang penggalan kehidupan
yang terjadi setelah matahari menangis....
ada saat ketika hati demikian keras tidak mau dibujuk le....
segala logika yang dilontarkan oleh otak.... mental....seperti membentur tembok...
ketika dalam hening malam, matahari merenungi segala yang terjadi....
mengembalikan segala sesuatunya pada sebuah niat awal yang tulus....
bahwa hadirnya untuk menerangi dan menghangatkan bumi....
kalau dalam keadaan seberat apapun dia bisa melihat bumi tersenyum bahagia....
apalagi yang diinginkan...bukankah hanya itu......?
dibutuhkan kelapangan dan kebesaran hati untuk itu ya kek....
yaaa....kamu benar sekali, seorang sufi bahkan harus meninggalkan keduniawian...
hidup mengasingkan diri untuk sampai ke tahap itu....
menerima semua yang terberi...semua yang dijatuhkan Langit dengan ikhlas....
semua butuh proses...ora iso sak dek sak nyet *begitu menginginkan sesuatu detik itu juga harus mak tlepik ada...*
biarlah kali ini matahari belajar sabar.....belajar ikhlas....
biarlah ia kembali pada "fitrah"nya....semua hanya untuk kebahagiaan sang bumi....
-kemarinsoreketikasebuahbukumengingatkankembaliuntukbelajarmemperbesarkapasitashati-
2 comments:
Bener bangets... Terkadang selama proses butuh kesabaran yang EXTRA LARGE... (hahaha...kyk size)untuk sampai pada tujuan.
Aku Harap kesabaran aku yg ga tau size brp, ga bakal sia-sia dan semua indah seperti yang aku harapkan.
Semangat mbak, nikmati proses itu ya...^_^
wkwkwk....extra large.....lol
satu hal yg aku ga suka dari sabar itu...taku pantanya lebar....wkwkwkkw.....
amien may.....gimana cara ngukur size sabar ya....? *garuk2 kepala sendiri...kalo kepala nya nie takut ngamuk lagi....:p
semangat juga may....nikmati proses nya juga...:)
Post a Comment