Menyisir keramaian kota mu pada suatu sore....
Ada keharuan menyeruak....
deja vu.....
jalanan sore dan sisa-sisa hari....
tidak ada wangi pagi...tidak ada ketergesaan....
itu yang dulu membuatku mencintai jalanan di sore hari......
tempat aku mengurai kegelisahan.....
aku merasakan perasaaan....entah apa.....
ketika pelan aku menikmati setiap helai angin yang menerpa wajah...
ketika aku mendahului motor demi motor....
ketika aku kembali mengasah kemampuan mengambil celah diantara mobil-mobil....
ketika aku mempertahankan keseimbangan diatas motor yang seperti tidak bergerak....
ketika sedikit demi sedikit aku menarik gas lagi...lagi dan lagi....
dan kemudian rasa yg kurindukan itu datang....
aku seperti terbang....aku seperti tidak ada diatas motor...
aku tidak tahu berada dimana....sampai aku sampai dipertigaan jalan itu...
fiuuuhhh......walau hanya sesaat....aku merasakan bebanku berkurang....
Sore di suatu Dermaga kecil,
angin semilir menyambut kedatanganku......*ada Tuhan disini
mas2nya menawarkan memarkirkan motor.....*ada Tuhan lagi disini
aku berjalan ke arah dermaga....berdiri dan melihat kedepan.....
lalu lalang perahu motor dan kapal batu bara....pemandangan yang tidak biasa bagiku seorang anak gunung dan biasa menghabiskan hari dirumah....*ada lagi Tuhan disini
kulihat seorang mbak2 duduk diatas tembok pembatas sungai....wajahnya bukan wajah seorang yg bahagia...aaahhh aku tidak sendiri *ada lagi Tuhan disini
sebuah perahu menepi....seorang bapak-bapak menambatkan perahunya...kemudian turun naik mengangkuti dagangannya....sebuah perjuangan untuk demi kata hidup *dan Tuhan masih ada disana
aku duduk disuatu tempat duduk kosong tepat diatas dermaga...
seorang pengamen datang.....baru mau mulai....
aku : boleh request lagu ga?
mas e : boleh mbak...kalo saya bisa
aku : lagu rindu kerispatih bisa?
mas e : bisa mbak...
aku mendengarkannya sambil membebaskan pikiranku membentuk siluet sebuah wajah diatas sungai Musi.....*Tuhan pun masih disini
bahkan ada Tuhan dari ucapan terimakasih mas nya tadi ketika menerima lembaran uang dariku....
yaaa....IA ada....nyata...terasa....
dalam semilir angin yang merupakan sesuatu yang langka di kota ini...
pada keramahan mas-mas tukang parkir diantara ketidakramahan kota ini....
pada pemandangan tak biasa di depan mataku (tidak semua anak gunung seberuntung aku bukan?)...
pada mbak-mbaknya yg sedang bersedih (Tuhan seolah berbisik, kamu tidak sendiri nduk....bukan cuma kamu yang bersedih)....
pada sosok bapak-bapak tukang perahu (Tuhan seolah berkata, bukankah kamu tidak harus mengangkat beban seberat itu untuk demi sesuap nasi?)...
Pada mas-mas pengamen (yang membuatku merasa berarti ketika melihatnya berterimakasih dengan cara seperti itu ketika menerima lembaran uang kertas)...
Sesuatu menjadi bermakna ketika dimaknai.
Semua akan biasa saja, ketika memang "dimaknai" biasa saja.
Semua tergantung dari konstruksi pikiran kita sendiri
Bagiku...Ia....Tuhan....dalam pikiranku.... sangat sederhana....
Ia Tuhan yang mudah diraih....Tuhan yang asyik-asyik aja....
Tuhan yang menyuarakan kebenaran kekal dalam bahasa yang bisa kita lihat, dengar dan rasa....
Memang ada beberapa hal yang tidak bisa kita mengerti....
ada beberapa hal yang aneh dalam pikiran kita....
ada beberapa hal yang tidak bisa kita terima....
tapi bukankah itu sifat Tuhan....
Dia MAHA...Dia Tinggi....Dia Besar,....Dia Agung.....
kalau segala sesuatu tentang Tuhan bisa kita mengerti dengan akal pikiran kita...berarti bukan tuhan namanya....
Ia disebut Tuhan karena dia melampaui akal budi kita....
Ia tidak terbatas dalam pikiran kita yang terbatas....
aku jadi ingat akan banyak hal-hal yang tidak selesai dalam hidupku....
yang sering aku tanyakan pada Tuhan.....
dan sepertinya diatas sana sore kemarin IA berbicara padaku...
Hey there! I've finished with you yetThanks God...The Dude...for the quality time...
See You in the next trip... :)
2 comments:
waw...keren bgt,aku jdi berimaginasi jg ke tmpt itu. andai aj ada matahari terbenam,pst akan mkn terasa sejuknya hati kita...
beruntunglah kita yg mampu dan berusaha memaknai hidup adalah anugerah TUHAN.
Terimakasih TUHAN :-)
Iya may...sayang itu dermaga menghadap ke timur....
kapan-kapan deh kesana....tapi topo bisu yaa.... :)
disana lebih enak buat menyendiri....merenung...baca buku...menulis....ide2 menulis langsung bermunculan....
Ia...ga mudah..dan ga semua mau...karenanya semua sebenarnya bisa...cuma ga mau...:)
Post a Comment