Wednesday, March 7, 2012

~.ada harapan di setiap keterbatasan.~


itu adalah satu dari sekian banyak nilai yang bisa diambil dari Novel 2 nya Donny Dirgantoro...
Sejak buku pertama nya 5cm, saya sudah jadi penggemar nya....
dan berikut ini saya akan me re-post cuplikan review nya yang selengkapnya bisa dilihat disini review Novel 2 Donny Dirgantoro


Buku ini berkisah mengenai kehidupan  seorang anak yang tegar, bersemangat , gemar berolah raga dan pantang menyerah. Kisahnya dimulai dari sebuah keluarga harmonis yang sedang menunggu kelahiran anak kedua. Kedua orang tua mereka dipanggil Papa Gita dan Mama Gita. Panggilan itu terasa wajar mengingat  Gita merupakan anak pertama mereka, dan masyarakat kita sering memanggil orang tua berdasarkan nama anak pertama.

Kehamilan sang mama berjalan dengan normal. Namun saat melahirkan baru diketahui ada sesuatu yang berbeda dengan sang bayi. Bayi yang lahir super jombo itu diberi nama Gusni Annisa Puspita. Di sini Donny mulai  memainkan emosi pembacanya. Pembaca dibuat bertanya-tanya kenapa Gusti begitu berbeda dibandingkan kakaknya. Apa perbedaannya dan apa yang menyebabkan perbedaan itu.

Perbedaan yang terlihat jelas pada awal kisah adalah Gina menjadi pemain bulutangkis profesional sementara Gusni harus puas dengan mengayunkan raket nyamuk dimana saja. Nyaris sampai setengah buku pembaca baru mendapat jawaban dimana dan apa yang menyebabkan  Gusti berbeda dengan kakaknya, Gina.

Sebagai bumbu, Donny juga memasukan sebuah kisah cinta yang jauh dari menye-menye.  Kisah cinta yang dimulai dari sepotong kue onde-onde dan restoran bakmi. Saat kecil  hanya Harry yang mau bersahabat dengan Gusti si anak perempuan. Saat usia SD hal ini jelas dianggap aneh. Setiap anak laki-laki memiliki anggapan yang nyeleneh soal anak perempuan. Menurut anak laki-laki, anak perempuan itu acak-acakan-tidak jelas maunya. Anak perempuan itu cerewet, galak tapi cengeng, nenek sihir, tukang ngadu. Hem tunggu sampai mereka besar sedikit pasti anggapannya berbeda. Keduanya memiliki kesamaan sangat menggemari onde-onde dan bakmi plus ukuran tubuh yang super jumbo.

Kisah cinta antara Harry dan Gusti  tidak hanya dibumbui dengan romantisme ala remaja namun juga dengan rangkaian kebersamaan yang membuat mereka saling menguatkan satu dengan yang lain. Melalui Harry, Gusni mengerti apa itu cita-cita. Cita-cita menurut Harry adalah sesuatu yang baik buat diri kita sendiri, sesuatu yang membuat diri kita senang kalau melakukannya. Tertular semangat Gusni, Harry terpicu untuk mengembalikan cita-cita masa kecilnya. Gusni mampu tegar karena ada Harry disisinya.

Sosok kedua orang tua Gusni juga terlihat sangat mendukung kedua anaknya tanpa membedakan apakah Gusni membutuhkan perhatian khusus atau tidak. Keduanya mendapat perhatian yang seimbang. Sang Mama selalu memberikan petuah yang menyejukkan. Beliau selalu memberikan dorongan dan semangat bagi Gusti. ”Kamu perempuan Gus, harus berani, Mama mau kamu kuat dan berani, Gus... kamu berani mencintai dan kamu mencintai dengan berani”

Secara keseluruhan buku ini menarik, menghibur dan memberi motivasi. Hanya ada hal yang ingin saya tanyakan kepada penulis sebenarnya. Misalnya saat restoran bakmi  milik keluarga Harry diamuk massa, maka Harry dan sekeluarga pindah rumah dan sekolah. Tapi seingat saya keluarga Gusni tidak pindah, lalu kenapa Harry tidak berusaha menggubungi Gusni ? Dalam kisah ini tidak disebutkan Harry pindah keluar kota, bahkan mereka sempat berselisih jalan saat mengunjungi puing restoran bakmi Seolah-olah mereka terpisah jarak yang sangat jauh hingga tidak bisa berkomunikasi. Baru saat reuni mereka bertemu, atau ada penjelasan tapi kejenuhan membuat saya kurang memperhatikan?

Jika disimak lebih dalam, kisah ini memberikan banyak asupan moral. Pertama, bagaimana pun juga keadaan kita, janganlah pernah menyerah. Berjuanglah mencapai impian, karena hidup tanpa impian akan membuat hidup kita berjalan tanpa arah.   Ada harapan disetiap keterbatasan.

Kedua, cinta bisa kadang kapan saja, dimana saja dan dalam wujud yang beraneka ragam. Kisah cinta Gusni dan Harry justru dimulai dari kue onde-onde. Kisah cinta dimulai dari persahabatan sekian lama. Ketiga, jangan pernah meremehkan kekuatan seseorang manusia, karena Tuhan sedikit pun tidak pernah. Gusti justru mampu berjuang disaat ia merasa lemah. Saat semua orang mengasihaninya, Gusti justru membuktikan ia sangat tidak layak untuk dikasihani.



2 comments:

alittlegirlmaia said...

Bener mbak, saat yang kita temui seperti jalan buntu selalu ada jalan keluar dlm setiap mslh..^_^

theNorthStory said...

ingin rasanya mengatakan pada setiap jiwa-jiwa putus asa....ada harapan di setiap keterbatasan.....orang yang kelebihannya adalah keterbatasannya saja bisa semangat kok...apalagi kita yang masih "lebih" dari gusni...iya ga....:)