Sunday, July 8, 2012

minggu kedua bulan juli

07.35
selamat pagi yang kesiangan, morning.....
hari ini saya menghadiahi diri dengan bangun siang....
maksud hati bangun jam 09.00, tapi apa daya handphone yang tidak di silent lagi-lagi menjadi bapak pembangunan, baiklah [lagi] i take the risk
terkadang dalam hidup, perlu sesekali kita menghadiahi diri sendiri dengan hadiah-hadiah yang memanjakan diri kita, bangun siang bagi saya adalah hadiah mewah yang jarang saya dapat.
dan hari ini saya mendapatkannya, meski tidak selama yang saya inginkan.

dua orang sudah bangun dengan sepiring mie instant goreng ditangan dan seorang lagi dengan mie instant mentah baru mau akan dimasak. saya pun tertarik untuk mengikuti jejak mereka.
and here we go.....

mie goreng sejuta umat and chicken meatball
mie goreng sejuta umat ready to eat
dan benar kata orang
tingkat kegalauan seseorang berbanding lurus dengan banyak sedikitnya makan
 mie goreng plus bakso dan telor dengan lancar tak tersisa masuk kedalam perut. tanpa sisa. tanpa berbagi....gooossshhh.....ckckck.....

08.15
cappuccinno hari minggu berbeda dengan hari biasanya, ia menjadi pendengar obrolan pagi di depan TV, kali ini tentang seorang kawan yang bicara tentang berbagi.
katanya :"aku selalu berbagi dan selalu kehabisan"
saya : "padahal kata orang, mereka yang berbagi tidak akan kekurangan"
dia : iya bener mbak, aku memang kehabisan, tapi tidak pernah kekurangan, karena kan masih bisa minjem"
dan kami pun ngakak berbarengan.
tapi ada satu hal esensial dari pembicaraan tadi, berbagi mungkin akan membuat kita kehabisan tapi ada satu yang pasti disini, kita tidak akan pernah kekurangan. tidak percaya? sini berbagi sama saya...hahaha
by the way....semangat hari minggu....selamat berbagi....dan kita akan menemukan surga kecil disana....


15.10
and the wajik is ready to eat...and.. share..
wajik ketan
 kenapa wajik?
saya lupa tepatnya, tapi waktu itu kami the band of sisterhood sedang ngobrol di depan tv, dan entah siapa yang memulai, intinya kami berencana untuk membuatnya. dan jadilah hari ini kami bareng2 membuatnya.
satu kg beras ketan bersama, dan satu kg lagi milik saya untuk dibawa ke kantor, dan memberi ibu teman baik saya, entah kenapa, saya merasa menemukan sosok ibuk pada ibu teman saya tersebut, yang beberapa waktu yang lalu sempat opname dan saya menjenguknya di RS, sejak itu saya seperti menemukan ibuk pada diri beliau.
bicara tentang wajik, makanan manis yang terbuat dari beras ketan ini, biasanya selalu ada di adat pernikahan jawa, konon katanya wajik ini simbol perekat antara pengantin nantinya jika sudah menjadi suami istri, karena sifat wajik yang lengket. yahh..itulah orang jawa selalu menggunakan simbol-simbol yang kadang terasa ribet bagi generasi sekarang, tetapi sebenarnya mengandung filosofi luar biasa.

15.40
saya sering didera perasaan ini. dan saya benci.
saya membawanya browshing2, Facebook (saat ini yang berasa seperti rumah saya tapi tidak bisa saya diami), twitter (rumah baru saya), tumblr, dan disini saya menemukan tulisan si @huruf kecil
m@t@
kata ibu saya, kita hidup terlalu banyak menggunakan mata. saya pikir apa yang dikatakan ibu saya itu betul. telinga, hidung, lidah, dan kulit kita adalah bagian-bagian tubuh yang lebih sering kita abaikan.

kita menjelaskan sesuatu lebih banyak menggunakan mata. bahkan cinta, yang tidak mampu kita lihat itu, sering kita takar dengan mata.

wajah seseorang barangkali dengan mudah bisa kita lupakan, tetapi aroma tubuh dan suaranya akan bertahan hidup jauh lebih lama.

saya kira, dalam urusan menulis pun, orang terlalu banyak membuat deskripsi menggunakan mata. makanan ibu kita, tidak kita rindukan karena warna dan bentuknya. barangkali aroma dan rasanya yang khas, atau hal lain yang tidak mampu kita inderai, yang membuat kita selalu merindukannya.

mata adalah satu dari sedikit organ tubuh kita yang tidak tumbuh. coba bandingkan dengan telinga dan hidung yang terus bertambah besar.

dibandingkan dengan indera kita yang lain, mata juga lebih sering membuat kita cemburu dan menyepelekan orang lain. hal-hal terbaik di dunia ini, kata ibu saya, adalah hal-hal yang tidak bisa kita tangkap dengan.

mata memang memiliki keterbatasan. sekadar contoh, telinga mampu mendengar yang berdetak dalam diri kita, sementara mata sama sekali tidak tahu apa yang terjadi dalam diri kita.

18:35
saya berhasil menerbangkan butir-butir airmata ini dalam deru angin yang dihasilkan dari jarum spedometer diangka 60km/jam mungkin lebih. dan perasaan saya lebih baik.

No comments: